DIRGAHAYU Pramuka IAIN Antasari Banjarmasin RACANA PANGERAN ANTASARI DEWI SARANTI

Jumat, 11 November 2011

Pangeran Antasari Pahlawan Nasional (1809-1862)

PANGERAN ANTASARI
Lukisan Pangeran Antasari menurut Perda Kalsel

Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 06/TK/Tahun 1968 tanggal 27 Maret 1968 menganugerahi Pangeran Antasari gelar Pahlawan Kemerdekaan.

Pangeran Antasari lahir dalam tahun 1809, ayahnya bernama Pangeran Mas’ud dan ibunya bernama Gusti Hadijah puteri Sultan Sulaiman. Ia adalah keluarga Kesultanan Banjarmasin, tetapi hidup dan dibesarkan di luar lingkungan istana, yakni di Antasan Senor, Martapura. Kericuhan-kericuhan yang terjadi khususnya dalam kalangan penguasa kesultanan, menjadikan cicit dari Sultan Aminullah ini tersisih, walaupun ia sebenarnya pewaris pula atas tahta Kesultanan Banjar.

Selasa, 01 November 2011

NUK PW X PTAIN se Indonesia di AMBON



NASKAH USULAN KEGIATAN
PERKEMAHAN WIRAKARYA X PTAIN SE INDONRSIA
GERAKAN PRAMUKA GUDEP BANJARMASIN 167-168
TAHUN 2011
A.   UMUM
Gerakan Pramuka adalah gerakan pendidikan yang bertujuan untuk mendidik pemuda Indonesia menjadi tenaga penggerak kader pembangunan di segala bidang, bermental tinggi, menjadi insan yang mempunyai moral dan budi pekerti yang luhur serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan menggunakan prinsip dasar metodik Kepramukaan.
Gerakan Pramuka memberi kesempatan kepada para Pramuka Penegak dan Pandega untuk membina diri menjadi kader pimpinan, baik di lingkungan Gerakan Pramuka maupun di luar lingkungan Gerakan Pramuka. Salah satu usaha untuk melaksanakan hal tersebut adalah dengan mengadakan kegiatan yang berorientasi pada Karya bakti Pramuka bagi masyarakat. Kondisi Bangsa Indonesia yang sedang membangun tentu akan memerlukan perhatian semua pihak. Gerakan Pramuka membaca, ditengah kondisi seperti saat ini, sudah selayaknya kita memberikan kontribusi dalam porsi tersendiri demi membangun masyarakat. Gerakan Pramuka sebagai learning organization harus berdiri di depan agar menjadi contoh positif bagi seluruh elemen bangsa agar lebih sensitif dalam menyikapi persoalan masyarakat.

Kamis, 18 Agustus 2011

Gerakan Pramuka, Pilar Kesatuan Bangsa


Gerakan Pramuka, Pilar Kesatuan Bangsa
Gerakan Pramuka adalah nama organisasi nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepramukaan atau kepanduan. Kepramukaan merupakan proses pendidikan yang dilakukan di luar lingkungan sekolah dan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah dan praktis di alam terbuka. Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Rakyat Muda yang Suka Berkarya. Di Indonesia telah dimulai tahun 1923 yang ditandai dengan didirikannya "Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung dan di tahun yang sama, di Jakarta didirikan "Jong Indonesiche Padvinderij Organisatie (JIPO). Kemudian pada tahun 1926 di Bandung, kedua organisasi cikal bakal kepanduan tersebut dilebur menjadi satu bernama Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO).
Resminya, Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961. Diawali dengan adanya ketetapan Majelis Perwakilan Rakyat Sementara (MPRS) Nomor II/MPRS/1960 tanggal 3 Desember 1960 tentang Rencana Pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam Pasal 330C ketetapan tersebut dinyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila, penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C ayat 8).

Rabu, 17 Agustus 2011

Upacara HUT RI 66

Rektor IAIN Antasari selaku Pembina UpacaraDalam rangka memperingati HUT Republik Indonesia yang ke-66, IAIN Antasari menyelenggarakan upacara pengibaran bendera, Rabu, 17 Agustus 2011. Bertempat di halaman gedung Perpustakaan Utama, upacara dibina langsung oleh Rektor IAIN Antasari Prof. Dr. H. Akh. Fauzi Aseri, MA. Yang mendapat tanggung jawab sebagai pemimpin upacara adalah Fathurrahman salah seorang anggota MENWA. Sementara pembaca teks proklamasi adalah Pembantu Rektor III, Prof. Dr. H. Mahyuddin Barni, M.Ag. Di akhir upacara pembacaan do’a digiring Dr. Ahmad Sagir, M.Ag.
Adapun pasukan pengibar bendera adalah pasukan khusus dari pramuka kampus IAIN Antasari. Acara dikawal dari awal hingga akhir oleh Dra. Fauziah Hayati, M.H.I.
Paskibra IAIN 

Minggu, 14 Agustus 2011

“PRAMUKA MASIHKAH MILIK KITA?”


Pramuka, Masihkah Milik Kita ?
Bangsa Indonesia sedang menghadapi krisis yang serius. Keutuhan NKRI terancam, lebih-lebih dengan adanya pandangan sekelompok orang yang menjurus pada upaya penggantian filsafat Pancasila dan UUD 1945 hasil perjuangan dan pengorbanan rakyat Indonesia. Pikiran, sikap, dan tingkahlaku masyarakat, khususnya generasi muda, saat ini sangat memprihatinkan, menemaskan, bahkan membahayakan kehormatan harkat derajat manusia Indonesia. Situasi dan kondisi ini berdampak negatif pada perkembangan sosial, ekonomi, budaya, dan mengancam eksistensi bangsa dan negara tercinta ini.
Menurut World Organization of the Scout Movement, kaum muda sekarang mempunyai dua sisi perangai. Perangai positifnya adalah cerdas, tulus dan terus terang, lincah dan bersemangat, riang, serta tinggi-besar. Sedangkan perangai negatifnya meliputi rentang lingkup minatnya menyusut, perilakunya cepat berubah, gejala mengucilkan diri dari masyarakat, lebih mementingkan diri, lebih banyak diam dalam kamar, merasa lebih nyaman dengan mesin, menjadi lebih tidak jantan bagi yang laki-laki, menjadi lebih kelaki-lakian bagi yang perempuan, kurang sabar, kurang keberanian/percaya diri, menghindari pekerjaan sukar, fisiknya makin lemah, kurang rasa kasih sayang, sangat kurang berteman, menjadi lebih egois, menjadi lebih murung, lebih materialistik, kurang setia/loyal, dan tidak punya rasa hormat kepada yang lebih tua.
Pramuka IAIN Antasari Banjarmasin. Diberdayakan oleh Blogger.