DIRGAHAYU Pramuka IAIN Antasari Banjarmasin RACANA PANGERAN ANTASARI DEWI SARANTI

Kamis, 18 Agustus 2011

Gerakan Pramuka, Pilar Kesatuan Bangsa


Gerakan Pramuka, Pilar Kesatuan Bangsa
Gerakan Pramuka adalah nama organisasi nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepramukaan atau kepanduan. Kepramukaan merupakan proses pendidikan yang dilakukan di luar lingkungan sekolah dan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah dan praktis di alam terbuka. Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Rakyat Muda yang Suka Berkarya. Di Indonesia telah dimulai tahun 1923 yang ditandai dengan didirikannya "Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung dan di tahun yang sama, di Jakarta didirikan "Jong Indonesiche Padvinderij Organisatie (JIPO). Kemudian pada tahun 1926 di Bandung, kedua organisasi cikal bakal kepanduan tersebut dilebur menjadi satu bernama Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO).
Resminya, Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961. Diawali dengan adanya ketetapan Majelis Perwakilan Rakyat Sementara (MPRS) Nomor II/MPRS/1960 tanggal 3 Desember 1960 tentang Rencana Pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam Pasal 330C ketetapan tersebut dinyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila, penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C ayat 8).

Berdasarkan ketetapan tersebut, Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia di Istana Negara dan mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Setelah itu, tanggal 5 April 1961, terbitlah Keputusan Presiden Republik Indonesia (RI) Nomor 112 tahun 1961 tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka. Panitia ini kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka sebagai Lampiran keputusan Presiden RI Nomor 238 Tahun 1961 tanggal 20 Mei tentang Gerakan Pramuka.
Gerakan Pramuka merupakan kesinambungan gerakan kepanduan nasional Indonesia. Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai andil yang besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia karena ada dan berkembangnya pendidikan kepanduan nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepanduan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu serta adanya gejala berorganisasi yang Bhineka.
Gerakan Pramuka terbukti mampu melahirkan tunas-tunas pemimpin bangsa yang berjiwa kesatria, bijaksana, tangguh dan bertanggung jawab karena kemandirian dan kedisiplinan sejak dini yang ada dalam kegiatan pramuka akan membangun akhlak anak bangsa yang baik, berbudi pekerti, berpikir positif, tangguh, percaya diri tetapi tidak takabur, disiplin, inovatif dan rukun serta memiliki kesetiakawanan.
Banyaknya hal yang dipelajari dalam mengikuti kegiatan pramuka seperti sandi, semaphore, tali-temali, lagu-lagu daerah dan kebudayaan yang ada di Indonesia akan membentuk kekompakan, persahabatan, ketangkasan, keterampilan dan rasa cinta akan seni budaya Indonesia. Mentalitas mudah berempati tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras dan golongan juga akan terpatri dari kegiatan pramuka pada setiap insan sehingga mampu menghilangkan terjadinya budaya individualistis yang banyak menggejala dalam diri generasi muda.
Pramuka mempunyai banyak manfaat yang positif yang secara sadar atau tidak akan membawa suatu energi "yin" terhadap semua kalangan terutama bagi masa depan kaum intelektual muda yang merupakan generasi penerus bangsa. Wakil Presiden Boediono dalam pengarahannya pada Sosialisasi Nasional Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 26 Maret 2011 menyatakan bahwa pramuka bisa menjadi salah satu wadah untuk membentuk karakter bangsa yang lebih baik terutama generasi muda selaku penerima estafet kehidupan masa depan bangsa.
Gerakan Pramuka diharapkan dapat menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, bertanggung jawab, memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), unggul dan mengembang potensi diri pemuda untuk bersama masyarakat membangun bangsa dan Negara.
Jelasnya, ada hubungan amat erat antara prinsip dasar yang tertanam dalam Gerakan Pramuka dengan masa depan bangsa ini. Pramuka memegang peranan yang penting terutama dalam pembangunan karakter pada setiap diri manusia yang merupakan satu-satunya pilar utama untuk mewujudkan kerangka "Indonesia Satu" menuju bangsa yang maju dan berwawasan Internasional.
Selama ini, mungkin keanggotaan yang paling banyak di Indonesia yaitu pramuka. Ada suatu kebanggaan tersendiri menjadi anggota pramuka, organisasi ekstrakulikuler paling besar di Indonesia.
Mungkin banyak dari kita belum banyak mengetahui manfaat dari pramuka itu sendiri. Manfaat dari pramuka itu dalam arti sederhana dapat diartikan dengan kedisiplinan. Dengan ucapan TriSatya Pramuka yang seperti ini:
“Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh sungguh:
  1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjalankan Pancasila
  2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
  3. Menepati Dasadharma”
mungkin kegiatan kepramukaan dapat menjadi alat pendidikan yang tepat bila TriSatya Pramuka ini dapat benar-benar dilaksanakan. Karena dalam pramuka ini telah ditetapkan metode Bermain Sambil Belajar. Diharapkan juga setelah mengikuti kegiatan ini, para anggotanya dapat memiliki ketrampilan hidup. Karena ketrampilan hidup ini tidak diajarkan di “pelajaran sekolah”. Dan karena arus globalisasi yang semakin capat, teknologi semakin dibutuhkan disegala aspek. Termasuk kehidupan sehari hari dimasa depan. Jadi kita tidak terlepas dari teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Jadi seperti postingan saya sebelumnya bahwa alangkah “asyiknya” jika kita lebih memanfaatkan alat-alat yang modern. Begitu mendengar adanya jambore ini, saya langsung antusias mendengarnya. Karena dimasa depan, kita akan dihadapkan oleh teknologi yang semakin maju dan juga kita dituntut untuk mempelajarinya.
Tidak terlepas dai arti Jambore yang berarti berkumpul, JOTI ini berarti sangat positif karena di Internet kita bisa berkumpul dengan anggota Pramuka di seluruh dunia dengan cara mengunjungi milis atau chatting. Khusus chatting, kita bisa menggunakan fasilitas MiRC yang bisa di ambil gratis. Jadi ber-Jambore bisa lewat media online juga selain dengan teman-teman dari 1 daerah. Dengan media ini juga kita bisa mengenal bagaimana proses kepanduan negara lain jika kita mempunyai teman dari negara lain.
PRANAN PRAMUKA MENINGKATKAN KWALITAS HIDUP GENERASI MUDA
Generasi muda adalah generasi penerus harapan bangsa dan nusa, di katakan demikian karena generasi muda yang di harapkan kelak melanjutkan estapet pembangunan dalam rangka mengisi cita-cita kemerdekaan Negara Indonesia yang kita cintai ini.
Untuk itu, mereka di harapkan menjadi sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas, berbudi pekerti luhur, kwalitas di maksud di sisni tidak terbatas pada bidang penguasaan disiplin ilmu tertentu saja, tetapi begitu luas aspeknya.
Di samping menjadi kaum intelektual, dapat pula beradaptasi dengan kehidupan masyarakat lingkungan mengabdi kepada bangsa dan Negara sesuai dengan kemampuan yang di miliki.
Sedangkan pengertian berbudi pekerti luhur yaitu memiliki peri laku beraturan menaati aturan dan norma social yang berlaku.
Segala aspek kehidupan yang di cempungi di barengi peradaban dan ajaran yang di anut, jadi kwalitas hidup merupakan kebutuhan dasar bagi generasi muda karena hal ini menjadi factor penentu baginya untuk mencapai tujuan hidup yang berarti.
Pemerintah senantiasa berupaya meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang berkwalitas, sasaran pembangunan ini di temukenali kenyataan lebih di prioritaskan kepada kalangan generasi muda.
Di samping pendidikan pormal, pemerintah juga melahirkan program-program dalam rangka memotivasi generasi muda untuk hidup berkwalitas.
Sehingga kelak dapat menjadi motor penggerak memajukan kehidupan masyarakatnya, di samping itu mereka yang di harapkan dapat hidup hidup mandiri, penuh kreativitas, berkemampuan beradaptasi dengan kemajuan aman dan menjadi menusia yang agamis.
Hal tersebut di atas di jalankan pemerintah mendapat sambutan dari generasi muda, di samping mengikuti pendidikan pormal, mereka juga memasuki organisasi yang menjadi wadah berkreativitas sekaligus menimba pengetahuan yang bermanfaat, di terapkan dalam kehidupan masa kini dan mendatang.
Sekian banyak organisasi tersebut, salah satunya adalah pramuka, oragnisasi ini memberi kontribusi pada pemerintah Indonesia untuk melahirkan gebnerasi muda sebagaimana telah di paparkan di atas.
Oraganisasi pramuka dan aktivitasnya cukup berkembang artinya organisasi ini tetap berttahan dan menjalankan program kerjanya sesuai dengan mekanisme dan system yang di berlakukan.
Akan tetapi perkembangan organisasi pada lingkup interen karena menghimpun anggota dari kelompok organisasi tertentu saja, terutama kalangan berpendidikan.
Terlepas dari ketentuan peraturan yang ada tidak ada salahnya di rekrut generasi muda lainya untuk jadi anggota, sebab cukup banyak generasi muda di luar lembaga pendidikan formal yang potensial untuk di bina.
Manfaat dari hal ini cukup banyak, di antaranya sebagai pendekatan terhadap organisasi kepemudaan.
Aktivitas pramuka terkesan hidup dan berkembang di perkotaan, sedangkan di pedesaan kalaupun ada terlaksana tetapi tidak semarak seperti halnya di perkotaan.
Untuk itu, aktivitas kepramukaan di pedesaan harus seimbang seperti yang di lakukan di perkotaan, hal ini penting artinya agar tujuan pembinaan generasi muda oleh organisasi pramuka berlangsung merata dan benar-benar di rasakan generasi muda di pedesaan.
Generasi muda ini perlu mendapat perhatian, karena mereka adalah asset SDM daerah dan nasional yang memiliki potensi .
Konsep-konsep dasar ajaran yang termaktub dalam kepramukaan yang meliputi dasa darma dan trisatya pramuka yang bermuatan nilai-nilai yang dapat membentuk kepribadian generasi muda pedesaan berkembang baik.
Di tinjau dari segi mentalitas maupun kreativitas terhadap hal-hal yang bersentuhan dengan kepentingan hidupnya.
Organisasi pramuka sudah barang tentu melakukan pendekatan terhadap masyarakat lingkungannya, tetapi ha ini di harapkan lebih di tingkatkan frekwinsinya dan di jadikan program kerja yang nyata, sehingga organisasi ini melembaga dan benar-benar di rasakan keberadaannya oleh masyarakat.
Masyarakat merupakan wadah bagi organisasi pramuka mengimplemntasikan kegiatan yang berdampak positip buat keberadaan organisasi sendiri dan kehidupan  masyarakat.
Hal ini penting artinya agar pembinaan  yang lakukan organisasi pramuka lebih luas cakupannya.
Hubungan yang di lakukan organisasi pramuka terbatas pada instansi pemerintah tertentu saja, terutama yang menaunginya.
Seharusnya hal ini di lakukan berdasarkan paradigma baru dengan cara melahirkan terobosa yang terkait dengan aktivitas yang di jalankan, artinya organisasi pramuka sudah selayaknya menjalin hubungan dengan berbagai instansi pemerintah yang lainnya yg dapat memberikan kontribusi sebagaimana yang di harapkan.
Hubungan juga dapat di lakukan ormas, demikian banyaknya jumlah hal ini penting di laksanakan karena banyaknya azas manfaat yang akan di peroleh dalam rangka merealisasikan aktivitas pramuka di tengah kehidupan masyarakat.
Pramuka dapat di harapkan melahirkan program kerja baru yang di laksanakan diluar rutinitas sebagaimana yang telah di tradisikan selama ini.
Ini bukan saja bertujuan untuk melembagakan organisasi dengan berbagai pihak terkait, lebih dari itu agar ajaran yang di sosialisasikan kepada anggota dapat di pahami maknanya sehingga benar-benar mereka jadikan acuan berprilaku.
Segala macam ajaran yang tercermin melaui dasa darma dan trisatya di kupas secara mendalam oleh pihak yang berkompeten melalui kegiatan diskusi, dalam kegiatan ini banyak pembicara yang di libatkan antara lain pemerintah Polri dan TNI, lembaga adapt, kandepaq, dan dinas instansi vertical lainnya.
Nara sumber Polri Dan TNI berbicara tentang persatuan, abdi Negara dan disiplin.
Lembaga adapt mengurai adapt bermusawarah dan hidup dilingkungan keluarga serta bermasyarakat, sedangkan Depaq mengurai soal arti penting mengutamakan nilai agama sebagai pedoman hidup, dan setiap instansi memiliki momen yang mantap terhadap kegiatan pramuka.
Oragnisasi pramuka patut sekali mengikuti kegiatan masyarakat yang sesuai dan ada relevansinya, dengan kepramukaan kegiatan di maksud di bidang keagamaan , olahraga, kesenian, goro, dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang arti penting memelihara persatuan dan kesatuan.
Hidup bermasyarakat dan lain sebagainya, untuk melakukan hal tersebut sudah barang tentu perlu melakukan pendekatan dengan pihak terkait, apa bila hal tersebut terealisasi keberadaan organisasi pramuka dapat di temukenali oleh masyarakat sehingga akan memberi dukungan mensukseskan program kerja organisasi ini.
Oraganisasi pramuka di pandang perlu sekali mendirikan cabang di pedesaan, hal ini terealisasi karena pembinaan di lakukan minimal 2 kali dalam 1 bulan dan kemudian di lakukan kegiatan bersama antara organisasi induk dengan cabang 1 kali dalam 1 bulan.
Denagan cara ini anggota dapat mengenal satu dengan yang lainnya dan hal ini merupakan strategi yang efektif membina kesatuan dan persatuan antara generasi muda perkotaan dan pedesaan.
Pada dasarnya banyak hal yang positf akan terwujud bila hal tersebut di atas dilaksanakan, organisasi pramuka mempunyai struktur mulai dari tingkat atas hingga bawah, penggerak edi kabupaten dan kota harus merealisasikan secara nyata fungsi dan tugasnya.
Kwaran merupakan motor penggerak program kerja pramuka yang lebih luas cakupannya terutama melakukan pengembangan di pedesaan dan melembagakan pramuka terhadap masyarakat, untuk itu kwaran di berdayakan dengan memaksimalkan agar dapat memajukan organisasi pramuka baik secara interen maupun sebaliknya.
Kreativitas pramuka bersifat mendunia dan di akui kontribusinya meningkatkan kwalitas hidup generasi muda baik di bidang etos kerja maupun mentalitas yang terarah pada pembentukan prilaku berbudi pekerti luhur, patut sekali hal ini di terapkan pada generasi muda tanpa ada batasan pada kelompok dan territorial tertentu.
Di seluruh wilayah operasional yang di bukukan secara administrative , induk organisasi pramuka harus melakukan pembinaan generasi muda secara terpadu baik langsung maupun tidak langsung.
Paradigma lama harus di kembangkan dengan cara penerapan pola-pola baru agar organisasi pramuka melembaga dalam kehidupan masyarakat, melalui hal ini banyak peluang dapat di manfaatkan sehingga keberadaan pramuka mempunyai arti bagi masyarakat.
Untuk mencapai tujuan ini, pramuka di tuntut membuka diri mengikuti aktivitas masyarakat sekaligus menjalankan visi dan misi melakukan pembinaan .
Hal lain yang penting adalah mendapat perhatian serta pramuka di pedesaan tumbuh dan berkembang agar pembinaan yang di lakukan terhadap generasi muda merata.
Tanggungjawab moral ini harus di wujud nyatakan dalam rangka membangun generasi muda di pedesaan , kelompok kerja yang terkait di fungsikan sebagaimana mestinya.
Sapta dan Panca Karsa Utama
Menghadapi tantangan-tantangan dalam era reformasi dan globalisasi, kepramukaan perlu diarahkan pada upaya menjadikan anggota pramuka sebagai anggota masyarakat mendatang yang ber-imtaq dan ber-iptek. Ini berarti diperlukan adanya paradigma baru, visi baru, misi baru, dan ketaatan dalam penerapan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan.

Dalam rangka memasuki abad ke-21, Munas VI Gerakan Pramuka 1998 telah melimpahkan kepada Kwartir Nasional Gerakan Pramuka untuk menyempurnakan rencana strategik gerakan pramuka 1994-1999 "Sapta Karsa Utama". Atas dasar pelimpahan itu, Ketua Kwartir Nasional Gerakan pramuka telah menetapkan Rencana Strategik Gerakan pramuka 1999-2004 "Panca Karsa Utama" dengan keputusan no. 072/1999.
Dengan mengacu pada dasar eksistensinya, peran dalam pendidikan dan kekhasan gerakan pramuka, serta analisis tentang apa yang ingin dicapai oleh gerakan pramuka, maka misi gerakan pramuka adalah: " ... turut menyumbang dalam pendidikan bagi kaum muda Indonesia melalui suatu sistem pendidikan progresif berdasarkan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan yang berlandaskan suatu nilai, yaitu kode kehormatan pramuka, yang terdiri atas Satya dan Darma Pramuka, dengan spesifikasi sebagai berikut:
Pertama, meningkatkan mutu penyelenggaraan program kegiatan peserta didik yang sesuai dengan aspirasi kaum muda dan perkembangan masyarakat, dengan menerapkan prinsip dasar dan metode kepramukaan secara efektif; Kedua, meningkatkan pembinaan orang dewasa dalam kepramukaan, khususnya tersedianya pembina pramuka yang mahir dan bermotivasi tinggi dalam jumlah yang memadai; Ketiga, menyelenggarakan administrasi manajemen yang efektif, dengan memberdayakan organisasi kwartir dalam mengemban fungsi utamanya; Keempat, mengupayakan kemandirian finansial dengan mengembangkan rencana keuangan untuk waktu mendatang dan mendayagunakan aset dan potensi gerakan pramuka; Kelima, meningkatkan citra gerakan pramuka demi penerimaan dan pengakuan masyarakat dan pemerintah, serta untuk menunjang misi lainnya ..." (Restra 1999-2004).
Kalau misi gerakan pramuka memasuki abad ke-21 yang ditetapkan dalam Restra Gerakan Pramuka 1999-2004 disimak secara krisis, jelas bahwa prioritas programnya adalah peningkatan mutu penyelenggaraan kepramukaan, mengarah pada ketahanan mental/moral, fisik, intelektual, emosi, dan sosial pramuka, baik sebagai individu maupun anggota masyarakat yang mampu menghadapi tantangan yang timbul. Perlu dicatat bahwa kegiatan-kegiatan dalam kepramukaan adalah alat, bukan tujuan. Sedangkan tujuan akhirnya adalah pembentukan watak generasi muda.

Paradigma baru kepramukaan dalam abad ke-21 merupakan proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang efisien dan efektif, yang memberi pengalaman total (utuh) pada para pramuka yang sasarannya menjadikan mereka kaum muda kader bangsa yang sekaligus kader pembangunan. Sebagai kader diharapkan memiliki sikap dan moral Pancasila sebagai pantulan prinsip dasar kepramukaan dan kode kehormatan pramuka; keterampilan manajerial dan kepemimpinan yang Pancasilais; keterampilan kepramukaan (scouting skill) untuk menghadapi tantangan dan tugas berat; serta sikap dan jiwa kewirausahaan. Kegiatan-kegiatan itu haruslah yang menarik dan menantang kaum muda, yakni yang modern, sesuai dengan perkembangan zaman; bermanfaat, baik bagi dirinya maupun masyarakat; taat pada prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan.
Upaya pendidikan dan pelatihan dalam rangka pembinaan ketahanan tersebut pada hakekatnya dilaksanakan melalui kepramukaan dalam Gugusdepan sesuai golongan masing-masing peserta didik, yakni dalam Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Amabalan Penegak, dan Racana Pandega. Kesemuanya dilaksanakan dalam bentuk kegiatan dengan partisipasi aktif peserta didik. Kegiatan tidak akan berhasil mencapai sasaran/tujuan kalau peserta didik tidak terlibat aktif berpartisipasi dalam kegiatan yang menyenangkan, menantang, tidak menjemukan, tidak dipaksakan, dan sesuai dengan minat, keinginan, dan kebutuhan peserta didik.

Satuan-satuan pramuka melengkapi pendidikan formal dengan menerapkan secara praktis pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari pendidikan formalnya dalam bentuk kegiatan karya nyata dan pengabdian masyarakat. Dalam gerakan pramuka, ketahanan dan ketangguhan ilmu pengetahuan dan teknologi dibina dan dikembangkan dalam satuan khusus, yaitu Satuan Karya Pramuka (Saka). Untuk maksud itulah gerakan pramuka membentuk 'saka' bagi penegak dan pandega.
Jelaslah, gugusdepan dan saka merupakan ujung tombak gerakan pramuka, karena kepramukaan sebagai proses pendidikan progresif sepanjang hayat diselenggarakan dalam satuan-satuan pramuka yang terhimpun dalam gugusdepan dan saka. Keberhasilan misi gerakan pramuka dan dukungan masyarakat sangat ditentukan oleh efektifnya satuan-satuan pramuka, dan itu tergantung kualitas kinerja para pembina dan pamong saka serta instruktur saka.

Gugusdepan pramuka, satuan karya pramuka, dan masyarakat merupakan tridaya (tiga kekuatan) yang merupakan salah satu unsur kunci keberhasilan pembangunan masyarakat dan kader bangsa yang sekaligus kader pembangunan yang bermoral Pancasila. Pramuka berperan sebagai agent of change dalam masyarakat, karena itu di antara tridaya itu mutlak harus manunggal demi efektifnya pembangunan masyarakat.
Di samping itu, gugusdepan juga merupakan sumber tenaga manusia muda yang telah dibina karakter dan moralnya untuk dikembangkan keterampilan teknologinya olah saka. Sedangkan masyarakat, termasuk organisasi pemerintah dan swasta, merupakan sumber dukungan keahlian/kompetensi fasilitas maupun pemberdaya manusia pramuka yang terlatih dan memiliki sumberdaya manusia atau potensi untuk mensukseskan misi masyarakat tersebut dan gerakan pramuka serta realisasi adicita bangsa.
Kompleksnya permasalahan bangsa sebagai akibat arus reformasi dan globalisasi, memberi peluang peningkatan kegiatan di luar sekolah maupun di lingkungan keluarga yang amat beragam, baik yang bersifat positif maupun negatif. Hal ini merupakan tantangan berat bagi para anggota dewasa gerakan pramuka, para pembina gugusdepan, dan pamong saka. Mereka perlu memperoleh binaan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan, terarah, teratur, dan mutakhir, sehingga kinerjanya efektif dan mampu mempersiapkan pramuka yang tanggap menyikapi dan mencermati tantangan dan peluang yang timbul di abad ke-21 ini. Dalam kondisi demikian diperlukan pelatih pembina pramuka dan para instruktur saka yang efektif dan dinamis serta memiliki pengetahuan dan berkualitas. Ini semua akan tergantung pada efisien dan efektifnya kwartir-kwartir gerakan pramuka di semua jajaran dalam menghadapi tantangan.




Daftar Pustaka:
Anonimous. 2011. Gerakan_Pramuka_Indonesia. Wikipedia.
Anonimous. 2011. Detik Kelahiran Gerakan Pramuka. Edublogs.
Muthahir A. 2011. Satu Pramuka Untuk Satu Indonesia: Menjadikan Pramuka Sebagai Pilar Bangsa dan Membangun Peradaban Bangsa Berlandaskan Filsafah Pancasila di NKRI. Artikel. http://mediasriwijaya.fh.unsri.ac.id/index.php/posting/93.
Anonimous. 2010. Pramuka 2010-satu pramuka untuk satu Indonesia. Blogspot. (http://timiechan.blogspot.com/2010/08/pramuka-2010-satu-pramuka-untuk-satu.html).

Nio R. 31-Des-2008,00:49:29 WIB. Revitalisasi Gerakan Pramuka - Keniscayaan Menuju Indonesia Baru.
Ant dan Tom. Sabtu, 26 Maret 2011 17:13:00. KRjogja. Gerakan Pramuka telah Kata Wapres, Pramuka Bentuk Karakter Bangsa.
Turgarini D. 2/17/11. UPI Mengusung Gerakan Pramuka Satu Indonesia Jaya. Berita. http://berita.upi.edu/2011/02/17/upi-mengusung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pramuka IAIN Antasari Banjarmasin. Diberdayakan oleh Blogger.