Gerakan
Pramuka, Pilar Kesatuan Bangsa
Gerakan Pramuka adalah nama organisasi nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan kepramukaan atau kepanduan. Kepramukaan merupakan
proses pendidikan yang dilakukan di luar lingkungan sekolah dan keluarga dalam
bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah dan praktis di
alam terbuka. Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari Praja
Muda Karana, yang memiliki arti Rakyat Muda yang Suka Berkarya. Di
Indonesia telah dimulai tahun 1923 yang ditandai dengan didirikannya "Nationale
Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung dan di tahun yang sama, di
Jakarta didirikan "Jong Indonesiche Padvinderij Organisatie (JIPO).
Kemudian pada tahun 1926 di Bandung, kedua organisasi cikal bakal kepanduan
tersebut dilebur menjadi satu bernama Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie
(INPO).
Resminya, Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961. Diawali dengan
adanya ketetapan Majelis Perwakilan Rakyat Sementara (MPRS) Nomor II/MPRS/1960
tanggal 3 Desember 1960 tentang Rencana Pembangunan Nasional Semesta Berencana.
Dalam Pasal 330C ketetapan tersebut dinyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang
kepanduan adalah Pancasila, penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan
pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah
untuk mendirikan pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya
dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C
ayat 8).
Berdasarkan ketetapan tersebut, Pesiden/Mandataris MPRS pada 9
Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia
di Istana Negara dan mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui,
metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan
yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Setelah itu, tanggal 5
April 1961, terbitlah Keputusan Presiden Republik Indonesia (RI) Nomor 112
tahun 1961 tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka.
Panitia ini kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka sebagai Lampiran
keputusan Presiden RI Nomor 238 Tahun 1961 tanggal 20 Mei tentang Gerakan Pramuka.
Gerakan Pramuka merupakan kesinambungan gerakan kepanduan nasional
Indonesia. Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai andil
yang besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia karena ada dan
berkembangnya pendidikan kepanduan nasional Indonesia. Dalam perkembangan
pendidikan kepanduan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu
serta adanya gejala berorganisasi yang Bhineka.
Gerakan Pramuka terbukti mampu melahirkan tunas-tunas pemimpin
bangsa yang berjiwa kesatria, bijaksana, tangguh dan bertanggung jawab karena
kemandirian dan kedisiplinan sejak dini yang ada dalam kegiatan pramuka akan
membangun akhlak anak bangsa yang baik, berbudi pekerti, berpikir positif,
tangguh, percaya diri tetapi tidak takabur, disiplin, inovatif dan rukun serta
memiliki kesetiakawanan.
Banyaknya hal yang dipelajari dalam mengikuti kegiatan pramuka
seperti sandi, semaphore, tali-temali, lagu-lagu
daerah dan kebudayaan yang ada di Indonesia akan membentuk kekompakan,
persahabatan, ketangkasan, keterampilan dan rasa cinta akan seni budaya
Indonesia. Mentalitas mudah berempati tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras
dan golongan juga akan terpatri dari kegiatan pramuka pada setiap insan
sehingga mampu menghilangkan terjadinya budaya individualistis yang banyak
menggejala dalam diri generasi muda.
Pramuka mempunyai banyak manfaat yang positif yang secara sadar
atau tidak akan membawa suatu energi "yin" terhadap semua kalangan
terutama bagi masa depan kaum intelektual muda yang merupakan generasi penerus
bangsa. Wakil Presiden Boediono dalam pengarahannya pada Sosialisasi Nasional
Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka di Semarang, Jawa
Tengah, Sabtu 26 Maret 2011 menyatakan bahwa pramuka bisa menjadi salah satu
wadah untuk membentuk karakter bangsa yang lebih baik terutama generasi muda
selaku penerima estafet kehidupan masa depan bangsa.
Gerakan Pramuka diharapkan dapat menumbuhkan tunas bangsa agar
menjadi generasi yang dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, bertanggung
jawab, memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), unggul
dan mengembang potensi diri pemuda untuk bersama masyarakat membangun bangsa
dan Negara.
Jelasnya, ada hubungan amat erat antara prinsip dasar yang tertanam
dalam Gerakan Pramuka dengan masa depan bangsa ini. Pramuka memegang peranan
yang penting terutama dalam pembangunan karakter pada setiap diri manusia yang
merupakan satu-satunya pilar utama untuk mewujudkan kerangka "Indonesia
Satu" menuju bangsa yang maju dan berwawasan Internasional.
Selama ini, mungkin keanggotaan yang paling
banyak di Indonesia yaitu pramuka. Ada suatu kebanggaan tersendiri menjadi
anggota pramuka, organisasi ekstrakulikuler paling besar di Indonesia.
Mungkin banyak dari kita belum banyak
mengetahui manfaat dari pramuka itu sendiri. Manfaat dari pramuka itu dalam
arti sederhana dapat diartikan dengan kedisiplinan. Dengan ucapan TriSatya
Pramuka yang seperti ini:
“Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh
sungguh:
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjalankan Pancasila
- Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
- Menepati Dasadharma”
mungkin kegiatan kepramukaan dapat menjadi alat
pendidikan yang tepat bila TriSatya Pramuka ini dapat benar-benar dilaksanakan.
Karena dalam pramuka ini telah ditetapkan metode Bermain Sambil Belajar.
Diharapkan juga setelah mengikuti kegiatan ini, para anggotanya dapat memiliki
ketrampilan hidup. Karena ketrampilan hidup ini tidak diajarkan di “pelajaran
sekolah”. Dan karena arus globalisasi yang semakin capat, teknologi semakin
dibutuhkan disegala aspek. Termasuk kehidupan sehari hari dimasa depan. Jadi
kita tidak terlepas dari teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Jadi seperti
postingan saya sebelumnya bahwa alangkah “asyiknya” jika kita lebih
memanfaatkan alat-alat yang modern. Begitu mendengar adanya jambore ini, saya
langsung antusias mendengarnya. Karena dimasa depan, kita akan dihadapkan oleh
teknologi yang semakin maju dan juga kita dituntut untuk mempelajarinya.
Tidak terlepas dai arti Jambore yang berarti
berkumpul, JOTI ini berarti sangat positif karena di Internet kita bisa
berkumpul dengan anggota Pramuka di seluruh dunia dengan cara mengunjungi milis
atau chatting. Khusus chatting, kita bisa menggunakan fasilitas MiRC yang bisa
di ambil gratis. Jadi ber-Jambore bisa lewat media online juga selain dengan
teman-teman dari 1 daerah. Dengan media ini juga kita bisa mengenal bagaimana
proses kepanduan negara lain jika kita mempunyai teman dari negara lain.
PRANAN PRAMUKA MENINGKATKAN KWALITAS HIDUP
GENERASI MUDA
Generasi muda adalah generasi penerus harapan
bangsa dan nusa, di katakan demikian karena generasi muda yang di harapkan
kelak melanjutkan estapet pembangunan dalam rangka mengisi cita-cita
kemerdekaan Negara Indonesia yang kita cintai ini.
Untuk itu, mereka di harapkan menjadi sumber
daya manusia Indonesia yang berkualitas, berbudi pekerti luhur, kwalitas di
maksud di sisni tidak terbatas pada bidang penguasaan disiplin ilmu tertentu
saja, tetapi begitu luas aspeknya.
Di samping menjadi kaum intelektual, dapat pula
beradaptasi dengan kehidupan masyarakat lingkungan mengabdi kepada bangsa dan
Negara sesuai dengan kemampuan yang di miliki.
Sedangkan pengertian berbudi pekerti luhur
yaitu memiliki peri laku beraturan menaati aturan dan norma social yang
berlaku.
Segala aspek kehidupan yang di cempungi di
barengi peradaban dan ajaran yang di anut, jadi kwalitas hidup merupakan
kebutuhan dasar bagi generasi muda karena hal ini menjadi factor penentu
baginya untuk mencapai tujuan hidup yang berarti.
Pemerintah senantiasa berupaya meningkatkan
sumber daya manusia Indonesia yang berkwalitas, sasaran pembangunan ini di
temukenali kenyataan lebih di prioritaskan kepada kalangan generasi muda.
Di samping pendidikan pormal, pemerintah juga
melahirkan program-program dalam rangka memotivasi generasi muda untuk hidup
berkwalitas.
Sehingga kelak dapat menjadi motor penggerak
memajukan kehidupan masyarakatnya, di samping itu mereka yang di harapkan dapat
hidup hidup mandiri, penuh kreativitas, berkemampuan beradaptasi dengan
kemajuan aman dan menjadi menusia yang agamis.
Hal tersebut di atas di jalankan pemerintah
mendapat sambutan dari generasi muda, di samping mengikuti pendidikan pormal,
mereka juga memasuki organisasi yang menjadi wadah berkreativitas sekaligus
menimba pengetahuan yang bermanfaat, di terapkan dalam kehidupan masa kini dan
mendatang.
Sekian banyak organisasi tersebut, salah
satunya adalah pramuka, oragnisasi ini memberi kontribusi pada pemerintah
Indonesia untuk melahirkan gebnerasi muda sebagaimana telah di paparkan di
atas.
Oraganisasi pramuka dan aktivitasnya cukup
berkembang artinya organisasi ini tetap berttahan dan menjalankan program
kerjanya sesuai dengan mekanisme dan system yang di berlakukan.
Akan tetapi perkembangan organisasi pada
lingkup interen karena menghimpun anggota dari kelompok organisasi tertentu
saja, terutama kalangan berpendidikan.
Terlepas dari ketentuan peraturan yang ada
tidak ada salahnya di rekrut generasi muda lainya untuk jadi anggota, sebab
cukup banyak generasi muda di luar lembaga pendidikan formal yang potensial
untuk di bina.
Manfaat dari hal ini cukup banyak, di antaranya
sebagai pendekatan terhadap organisasi kepemudaan.
Aktivitas pramuka terkesan hidup dan berkembang
di perkotaan, sedangkan di pedesaan kalaupun ada terlaksana tetapi tidak
semarak seperti halnya di perkotaan.
Untuk itu, aktivitas kepramukaan di pedesaan
harus seimbang seperti yang di lakukan di perkotaan, hal ini penting artinya
agar tujuan pembinaan generasi muda oleh organisasi pramuka berlangsung merata
dan benar-benar di rasakan generasi muda di pedesaan.
Generasi muda ini perlu mendapat perhatian,
karena mereka adalah asset SDM daerah dan nasional yang memiliki potensi .
Konsep-konsep dasar ajaran yang termaktub dalam
kepramukaan yang meliputi dasa darma dan trisatya pramuka yang bermuatan
nilai-nilai yang dapat membentuk kepribadian generasi muda pedesaan berkembang
baik.
Di tinjau dari segi mentalitas maupun
kreativitas terhadap hal-hal yang bersentuhan dengan kepentingan hidupnya.
Organisasi pramuka sudah barang tentu melakukan
pendekatan terhadap masyarakat lingkungannya, tetapi ha ini di harapkan lebih
di tingkatkan frekwinsinya dan di jadikan program kerja yang nyata, sehingga organisasi
ini melembaga dan benar-benar di rasakan keberadaannya oleh masyarakat.
Masyarakat merupakan wadah bagi organisasi
pramuka mengimplemntasikan kegiatan yang berdampak positip buat keberadaan
organisasi sendiri dan kehidupan masyarakat.
Hal ini penting artinya agar pembinaan
yang lakukan organisasi pramuka lebih luas cakupannya.
Hubungan yang di lakukan organisasi pramuka
terbatas pada instansi pemerintah tertentu saja, terutama yang menaunginya.
Seharusnya hal ini di lakukan berdasarkan
paradigma baru dengan cara melahirkan terobosa yang terkait dengan aktivitas
yang di jalankan, artinya organisasi pramuka sudah selayaknya menjalin hubungan
dengan berbagai instansi pemerintah yang lainnya yg dapat memberikan kontribusi
sebagaimana yang di harapkan.
Hubungan juga dapat di lakukan ormas, demikian
banyaknya jumlah hal ini penting di laksanakan karena banyaknya azas manfaat
yang akan di peroleh dalam rangka merealisasikan aktivitas pramuka di tengah
kehidupan masyarakat.
Pramuka dapat di harapkan melahirkan program
kerja baru yang di laksanakan diluar rutinitas sebagaimana yang telah di
tradisikan selama ini.
Ini bukan saja bertujuan untuk melembagakan
organisasi dengan berbagai pihak terkait, lebih dari itu agar ajaran yang di
sosialisasikan kepada anggota dapat di pahami maknanya sehingga benar-benar
mereka jadikan acuan berprilaku.
Segala macam ajaran yang tercermin melaui dasa
darma dan trisatya di kupas secara mendalam oleh pihak yang berkompeten melalui
kegiatan diskusi, dalam kegiatan ini banyak pembicara yang di libatkan antara
lain pemerintah Polri dan TNI, lembaga adapt, kandepaq, dan dinas instansi
vertical lainnya.
Nara sumber Polri Dan TNI berbicara tentang
persatuan, abdi Negara dan disiplin.
Lembaga adapt mengurai adapt bermusawarah dan
hidup dilingkungan keluarga serta bermasyarakat, sedangkan Depaq mengurai soal
arti penting mengutamakan nilai agama sebagai pedoman hidup, dan setiap
instansi memiliki momen yang mantap terhadap kegiatan pramuka.
Oragnisasi pramuka patut sekali mengikuti kegiatan
masyarakat yang sesuai dan ada relevansinya, dengan kepramukaan kegiatan di
maksud di bidang keagamaan , olahraga, kesenian, goro, dan melakukan
sosialisasi kepada masyarakat tentang arti penting memelihara persatuan dan
kesatuan.
Hidup bermasyarakat dan lain sebagainya, untuk
melakukan hal tersebut sudah barang tentu perlu melakukan pendekatan dengan
pihak terkait, apa bila hal tersebut terealisasi keberadaan organisasi pramuka
dapat di temukenali oleh masyarakat sehingga akan memberi dukungan mensukseskan
program kerja organisasi ini.
Oraganisasi pramuka di pandang perlu sekali
mendirikan cabang di pedesaan, hal ini terealisasi karena pembinaan di lakukan
minimal 2 kali dalam 1 bulan dan kemudian di lakukan kegiatan bersama antara organisasi
induk dengan cabang 1 kali dalam 1 bulan.
Denagan cara ini anggota dapat mengenal satu
dengan yang lainnya dan hal ini merupakan strategi yang efektif membina
kesatuan dan persatuan antara generasi muda perkotaan dan pedesaan.
Pada dasarnya banyak hal yang positf akan
terwujud bila hal tersebut di atas dilaksanakan, organisasi pramuka mempunyai
struktur mulai dari tingkat atas hingga bawah, penggerak edi kabupaten dan kota
harus merealisasikan secara nyata fungsi dan tugasnya.
Kwaran merupakan motor penggerak program kerja
pramuka yang lebih luas cakupannya terutama melakukan pengembangan di pedesaan
dan melembagakan pramuka terhadap masyarakat, untuk itu kwaran di berdayakan
dengan memaksimalkan agar dapat memajukan organisasi pramuka baik secara
interen maupun sebaliknya.
Kreativitas pramuka bersifat mendunia dan di
akui kontribusinya meningkatkan kwalitas hidup generasi muda baik di bidang
etos kerja maupun mentalitas yang terarah pada pembentukan prilaku berbudi
pekerti luhur, patut sekali hal ini di terapkan pada generasi muda tanpa ada
batasan pada kelompok dan territorial tertentu.
Di seluruh wilayah operasional yang di bukukan
secara administrative , induk organisasi pramuka harus melakukan pembinaan
generasi muda secara terpadu baik langsung maupun tidak langsung.
Paradigma lama harus di kembangkan dengan cara
penerapan pola-pola baru agar organisasi pramuka melembaga dalam kehidupan
masyarakat, melalui hal ini banyak peluang dapat di manfaatkan sehingga
keberadaan pramuka mempunyai arti bagi masyarakat.
Untuk mencapai tujuan ini, pramuka di tuntut
membuka diri mengikuti aktivitas masyarakat sekaligus menjalankan visi dan misi
melakukan pembinaan .
Hal lain yang penting adalah mendapat perhatian
serta pramuka di pedesaan tumbuh dan berkembang agar pembinaan yang di lakukan
terhadap generasi muda merata.
Tanggungjawab moral ini harus di wujud nyatakan
dalam rangka membangun generasi muda di pedesaan , kelompok kerja yang terkait
di fungsikan sebagaimana mestinya.
Sapta dan Panca Karsa Utama
Menghadapi tantangan-tantangan dalam era reformasi dan globalisasi,
kepramukaan perlu diarahkan pada upaya menjadikan anggota pramuka sebagai
anggota masyarakat mendatang yang ber-imtaq dan ber-iptek. Ini berarti
diperlukan adanya paradigma baru, visi baru, misi baru, dan ketaatan dalam
penerapan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan.
Dalam rangka memasuki abad ke-21, Munas VI Gerakan Pramuka 1998 telah melimpahkan kepada Kwartir Nasional Gerakan Pramuka untuk menyempurnakan rencana strategik gerakan pramuka 1994-1999 "Sapta Karsa Utama". Atas dasar pelimpahan itu, Ketua Kwartir Nasional Gerakan pramuka telah menetapkan Rencana Strategik Gerakan pramuka 1999-2004 "Panca Karsa Utama" dengan keputusan no. 072/1999.
Dalam rangka memasuki abad ke-21, Munas VI Gerakan Pramuka 1998 telah melimpahkan kepada Kwartir Nasional Gerakan Pramuka untuk menyempurnakan rencana strategik gerakan pramuka 1994-1999 "Sapta Karsa Utama". Atas dasar pelimpahan itu, Ketua Kwartir Nasional Gerakan pramuka telah menetapkan Rencana Strategik Gerakan pramuka 1999-2004 "Panca Karsa Utama" dengan keputusan no. 072/1999.
Dengan mengacu pada dasar eksistensinya, peran dalam pendidikan dan
kekhasan gerakan pramuka, serta analisis tentang apa yang ingin dicapai oleh
gerakan pramuka, maka misi gerakan pramuka adalah: " ... turut menyumbang
dalam pendidikan bagi kaum muda Indonesia melalui suatu sistem pendidikan
progresif berdasarkan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan yang
berlandaskan suatu nilai, yaitu kode kehormatan pramuka, yang terdiri atas
Satya dan Darma Pramuka, dengan spesifikasi sebagai berikut:
Pertama,
meningkatkan mutu penyelenggaraan program kegiatan peserta didik yang sesuai
dengan aspirasi kaum muda dan perkembangan masyarakat, dengan menerapkan
prinsip dasar dan metode kepramukaan secara efektif; Kedua,
meningkatkan pembinaan orang dewasa dalam kepramukaan, khususnya tersedianya pembina
pramuka yang mahir dan bermotivasi tinggi dalam jumlah yang memadai; Ketiga,
menyelenggarakan administrasi manajemen yang efektif, dengan memberdayakan
organisasi kwartir dalam mengemban fungsi utamanya; Keempat, mengupayakan kemandirian
finansial dengan mengembangkan rencana keuangan untuk waktu mendatang dan
mendayagunakan aset dan potensi gerakan pramuka; Kelima, meningkatkan citra
gerakan pramuka demi penerimaan dan pengakuan masyarakat dan pemerintah, serta
untuk menunjang misi lainnya ..." (Restra 1999-2004).
Kalau misi gerakan pramuka memasuki abad ke-21 yang ditetapkan
dalam Restra Gerakan Pramuka 1999-2004 disimak secara krisis, jelas bahwa
prioritas programnya adalah peningkatan mutu penyelenggaraan kepramukaan,
mengarah pada ketahanan mental/moral, fisik, intelektual, emosi, dan sosial
pramuka, baik sebagai individu maupun anggota masyarakat yang mampu menghadapi
tantangan yang timbul. Perlu dicatat bahwa kegiatan-kegiatan dalam kepramukaan
adalah alat, bukan tujuan. Sedangkan tujuan akhirnya adalah pembentukan watak
generasi muda.
Paradigma baru kepramukaan dalam abad ke-21 merupakan proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang efisien dan efektif, yang memberi pengalaman total (utuh) pada para pramuka yang sasarannya menjadikan mereka kaum muda kader bangsa yang sekaligus kader pembangunan. Sebagai kader diharapkan memiliki sikap dan moral Pancasila sebagai pantulan prinsip dasar kepramukaan dan kode kehormatan pramuka; keterampilan manajerial dan kepemimpinan yang Pancasilais; keterampilan kepramukaan (scouting skill) untuk menghadapi tantangan dan tugas berat; serta sikap dan jiwa kewirausahaan. Kegiatan-kegiatan itu haruslah yang menarik dan menantang kaum muda, yakni yang modern, sesuai dengan perkembangan zaman; bermanfaat, baik bagi dirinya maupun masyarakat; taat pada prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan.
Paradigma baru kepramukaan dalam abad ke-21 merupakan proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang efisien dan efektif, yang memberi pengalaman total (utuh) pada para pramuka yang sasarannya menjadikan mereka kaum muda kader bangsa yang sekaligus kader pembangunan. Sebagai kader diharapkan memiliki sikap dan moral Pancasila sebagai pantulan prinsip dasar kepramukaan dan kode kehormatan pramuka; keterampilan manajerial dan kepemimpinan yang Pancasilais; keterampilan kepramukaan (scouting skill) untuk menghadapi tantangan dan tugas berat; serta sikap dan jiwa kewirausahaan. Kegiatan-kegiatan itu haruslah yang menarik dan menantang kaum muda, yakni yang modern, sesuai dengan perkembangan zaman; bermanfaat, baik bagi dirinya maupun masyarakat; taat pada prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan.
Upaya pendidikan dan pelatihan dalam rangka pembinaan ketahanan
tersebut pada hakekatnya dilaksanakan melalui kepramukaan dalam Gugusdepan
sesuai golongan masing-masing peserta didik, yakni dalam Perindukan Siaga,
Pasukan Penggalang, Amabalan Penegak, dan Racana Pandega. Kesemuanya
dilaksanakan dalam bentuk kegiatan dengan partisipasi aktif peserta didik.
Kegiatan tidak akan berhasil mencapai sasaran/tujuan kalau peserta didik tidak
terlibat aktif berpartisipasi dalam kegiatan yang menyenangkan, menantang,
tidak menjemukan, tidak dipaksakan, dan sesuai dengan minat, keinginan, dan
kebutuhan peserta didik.
Satuan-satuan pramuka melengkapi pendidikan formal dengan menerapkan secara praktis pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari pendidikan formalnya dalam bentuk kegiatan karya nyata dan pengabdian masyarakat. Dalam gerakan pramuka, ketahanan dan ketangguhan ilmu pengetahuan dan teknologi dibina dan dikembangkan dalam satuan khusus, yaitu Satuan Karya Pramuka (Saka). Untuk maksud itulah gerakan pramuka membentuk 'saka' bagi penegak dan pandega.
Satuan-satuan pramuka melengkapi pendidikan formal dengan menerapkan secara praktis pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari pendidikan formalnya dalam bentuk kegiatan karya nyata dan pengabdian masyarakat. Dalam gerakan pramuka, ketahanan dan ketangguhan ilmu pengetahuan dan teknologi dibina dan dikembangkan dalam satuan khusus, yaitu Satuan Karya Pramuka (Saka). Untuk maksud itulah gerakan pramuka membentuk 'saka' bagi penegak dan pandega.
Jelaslah, gugusdepan dan saka merupakan ujung tombak gerakan
pramuka, karena kepramukaan sebagai proses pendidikan progresif sepanjang hayat
diselenggarakan dalam satuan-satuan pramuka yang terhimpun dalam gugusdepan dan
saka. Keberhasilan misi gerakan pramuka dan dukungan masyarakat sangat
ditentukan oleh efektifnya satuan-satuan pramuka, dan itu tergantung kualitas
kinerja para pembina dan pamong saka serta instruktur saka.
Gugusdepan pramuka, satuan karya pramuka, dan masyarakat merupakan tridaya (tiga kekuatan) yang merupakan salah satu unsur kunci keberhasilan pembangunan masyarakat dan kader bangsa yang sekaligus kader pembangunan yang bermoral Pancasila. Pramuka berperan sebagai agent of change dalam masyarakat, karena itu di antara tridaya itu mutlak harus manunggal demi efektifnya pembangunan masyarakat.
Gugusdepan pramuka, satuan karya pramuka, dan masyarakat merupakan tridaya (tiga kekuatan) yang merupakan salah satu unsur kunci keberhasilan pembangunan masyarakat dan kader bangsa yang sekaligus kader pembangunan yang bermoral Pancasila. Pramuka berperan sebagai agent of change dalam masyarakat, karena itu di antara tridaya itu mutlak harus manunggal demi efektifnya pembangunan masyarakat.
Di samping itu, gugusdepan juga merupakan sumber tenaga manusia
muda yang telah dibina karakter dan moralnya untuk dikembangkan keterampilan
teknologinya olah saka. Sedangkan masyarakat, termasuk organisasi pemerintah
dan swasta, merupakan sumber dukungan keahlian/kompetensi fasilitas maupun
pemberdaya manusia pramuka yang terlatih dan memiliki sumberdaya manusia atau
potensi untuk mensukseskan misi masyarakat tersebut dan gerakan pramuka serta
realisasi adicita bangsa.
Kompleksnya permasalahan bangsa sebagai akibat arus reformasi dan
globalisasi, memberi peluang peningkatan kegiatan di luar sekolah maupun di
lingkungan keluarga yang amat beragam, baik yang bersifat positif maupun
negatif. Hal ini merupakan tantangan berat bagi para anggota dewasa gerakan
pramuka, para pembina gugusdepan, dan pamong saka. Mereka perlu memperoleh binaan
melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan, terarah, teratur, dan
mutakhir, sehingga kinerjanya efektif dan mampu mempersiapkan pramuka yang
tanggap menyikapi dan mencermati tantangan dan peluang yang timbul di abad
ke-21 ini. Dalam kondisi demikian diperlukan pelatih pembina pramuka dan para
instruktur saka yang efektif dan dinamis serta memiliki pengetahuan dan
berkualitas. Ini semua akan tergantung pada efisien dan efektifnya
kwartir-kwartir gerakan pramuka di semua jajaran dalam menghadapi tantangan.
Daftar Pustaka:
Anonimous. 2011. Gerakan_Pramuka_Indonesia.
Wikipedia.
Anonimous. 2011. Detik Kelahiran Gerakan Pramuka. Edublogs.
Muthahir A. 2011. Satu Pramuka Untuk Satu Indonesia: Menjadikan
Pramuka Sebagai Pilar Bangsa dan Membangun Peradaban Bangsa Berlandaskan
Filsafah Pancasila di NKRI. Artikel. http://mediasriwijaya.fh.unsri.ac.id/index.php/posting/93.
Anonimous. 2010. Pramuka 2010-satu pramuka untuk satu Indonesia.
Blogspot. (http://timiechan.blogspot.com/2010/08/pramuka-2010-satu-pramuka-untuk-satu.html).
Nio R. 31-Des-2008,00:49:29 WIB. Revitalisasi Gerakan Pramuka - Keniscayaan Menuju Indonesia Baru.
Nio R. 31-Des-2008,00:49:29 WIB. Revitalisasi Gerakan Pramuka - Keniscayaan Menuju Indonesia Baru.
Ant dan Tom. Sabtu, 26 Maret 2011 17:13:00. KRjogja. Gerakan
Pramuka telah Kata Wapres, Pramuka Bentuk Karakter Bangsa.
Turgarini
D. 2/17/11. UPI Mengusung Gerakan Pramuka Satu Indonesia
Jaya. Berita. http://berita.upi.edu/2011/02/17/upi-mengusung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar