TATA ADAT WAJA SAMPAI KAPUTING
RACANA PANGERAN ANTASARI-DEWI SARANTI
GERAKAN PRAMUKA GUDEP BANJARMASIN
167-168 PANGKALAN IAIN ANTASARI
MASA BAKTI 2009-2010
BAB I
PENDAHULUAN
Racana
sebagai wadah pembinaan Pramuka Penegak Pandega untuk berkiprah dalam rangka membina diri maupun dalam
bermasyarakat, yang dituntut untuk selalu peka pada kondisi yang dinamis,
kreatif dan mandiri dalam bersikap. Sehingga dapat membentuk manusia yang
berkepribadia, berakhlak dan berbudi luhur serta berguna bagi masyarakat.
Untuk
mencapai tujuan tersebut perlu kiranya suatu tata cara yang jelas sebagai
pijakan dalam melangkah dan sebagai ciri khas Racana Pangeran Antasari-Dewi
Saranti yaitu dengan adanya Tata Adat yang memuat nilai dan prilaku tertentu
yang di warnai nilai-nilai Islami yang berlandaskan Prinsip dasar Kepramukaan
dan Metode Kepramukaan serta persaudaraan yang harmonis, normative, agamis
antara warga Racana.
Tata
Adat Racana Pangeran Antasari dan Dewi
Saranti Gugusdepan Banjarmasin 167-168 Pangkalan IAIN Antasari merupakan cermin
adanya suatu aturan yang selanjutnya dijadikan pegangan dalam kehidupan
keseharian.
Tata
Adat Racana Pangeran Antasari dan Dewi Saranti Gugusdepan Banjarmasin 167-168
Pangkalan IAIN Antasari dipergunakan secara bersama-sama kendati adat yang
digunakan disesuaikan dengan momen, situasi dan kondisi. Di sisi lain, Tata
Adat dibuat dengan senantiasa untuk mengenang dan mengabadikan nilai-nilai
transenden terhadap jiwa perjuangan dan semangat membangun yang dilakukan oleh
para pahlawan yang ada di Kalimantan Selatan.
BAB II
PENGERTIAN
Tata Adat Racana Pangeran Antasari
dan Dewi Saranti Gugusdepan Banjarmasin 167-168 Pangkalan IAIN Antasari adalah
suatu tata cara atau adat istiadat yang merupakan ciri khusus bagi Racana
Pangeran Antasari dan Dewi Saranti Gugusdepan Banjarmasin 167-168 Pangkalan IAIN Antasari dalam melaksanakan kegiatan
kepramukaan sebagai suatu perwujudan dari sikap cinta tanah air dan bangsa
serta sikap dalam melestarikan kebudayaan daerah.
BAB III
MAKSUD
DAN TUJUAN
Tata Adat Racana Pangeran Antasari
dan Dewi Saranti Gugusdepan Banjarmasin 167-168 IAIN Antasari dimaksudkan
sebagai pengaturan dalam kehidupan kepramukaan di Gugusdepan Banjarmasin
167-168 IAIN Antasari baik dalam bersikap, berbuat maupun berprilaku dalam
suatu wadah atau ikatan persaudaraan yang di ilhami dari kode kehormatan
Gerakan Pramuka.
Adapun Tata Adat Racana Pangeran
Antasari dan Dewi Saranti Gudep Banjarmasin 167-168 IAIN Antasari dibuat dengan
tujuan menjadi ciri khusus Gerakan Pramuka Gugus depan Banjarmasin 167-168
Pangkalan IAIN Antasari. Selain hal diatas Tata Adat juga bertujuan :
1. Sebagai
pedoman dalam gerak dan pelaksanaan kegiatan yang senantiasa dilakukan dengan
rasa persaudaraan serta rasa kebersamaan
disamping untuk menumbuhkan sifat patriotisme yang tinggi dan cinta terhadap
budaya.
2. Menciptaan
suasana pergaulan yang harmonis, normative, agamis antar warga Racana.
3. Terlaksananya
Adat Racana secara tertib, khidmat, dan berwibawa.
BAB IV
DASAR
1.
Kepres
RI tentang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
2.
SK
Kwarnas Gerakan Pramuka tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka No 086 Th
2005 tentang anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
3.
Keputusan
Kwarnas Gerakan Pramuka tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak
Pandega No 080 tahun 1989 tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak
dan Pandega.
4.
Keputusan
Kwarnas Gerakan Pramuka tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan dan Pengembangan
gugusdepan Pramuka yang berpangkalan di Kampus Perguruan Tinggi.
BAB V
ARAH KEBIJAKAN
Dengan
permasalahan-permasalahan yang dihadapi, demi mencapai maksud dan tujuan Tata
Adat tersebut maka perlu dibuat arah kebijakan dengan sasaran agar optimalnya
system pelaksanaan Tata Adat yang meliputi :
1. Tata Adat Racana Pangeran Antasari dan Dewi Saranti didasarkan pada
kesepakatan bersama yang telah dihasilkan pada Musyarawah Racana.
2. Pelaksanaan Tata Adat Racana Pangeran Antasari dan Dewi Saranti
didasarkan pada nuansa agamis dan Kode Kehormatan Gerakan Pramukan serta
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.
3. Tata Adat Racana Pangeran Antasari dan Dewi saranti adalah dari
warga Racana, oleh warga Racana dan untuk warga Racana.
4. Upayakan peningkatan sosialisasi Adat dan system pengelolaannya
melalui pemahaman, penghayatan dan pelaksanaan Tata Adat tersebut.
5. Ditetapkannya keputusan tentang pemberian Anugrah Kehormatan.
6. Terlaksananya Kajian mengenai Tata Adat terhadap permasalahan yang belum diatur atau
yang tidak lerevan lagi.
BAB VI
NAMA DAN SEJARAH RACANA
1.
Nama
Nama Racana Putra
Gugusdepan 167 adalah “Pangeran Antasari” dan Nama Racana Putri
Gugusdepan 168 adalah “Dewi Saranti”
2.
Sejarah
Racana
Secara historis, berdirinya Racana Pangeran Antasari dan Dewi
Saranti ini tidak terlepas dari sebuah perjuangan yang panjang. upaya melacak
kronologisnya bermula dari sebagian mahasiswa IAIN Antasari yang ingin
mengembangkan Gerakan Pramuka di lingkungan Kampus IAIN.
Dengan usaha yang keras untuk mengembangkan kepramukaan di
lingkungan kampus, maka akhirnya berdirilah Gugusdepan Banjarmasin 167-168 IAIN
Antasari. Awal mula berdirinya Gugusdepan ini adalah sebagai wujud animo mayoritas aktivis Gerakan
Pramuka yang menginginkan keberadaan Pramuka di IAIN Antasari. Karena itu, +
40 orang Pramuka Pandega yang kebetulan berstudi di IAIN mengadakan latihan
pertama pada tahun 1984, moment ini paling diingat karena bertepatan dengan 1
muharram 1405 H. dan menjadi tonggak berdirinya Racana Pangeran Antasari dan
Dewi Saranti sebagai wadah pembinaan dan pengembangan pramuka pandega di IAIN
Antasari.
Selanjutnya, pada hari Rabu tanggal 18 Nopember 1985 bertepatan
dengan Dies Natalis IAIN Antasari –seyogyanya dirayakan setaiap tanggal 20
Nopember- di bawah naungan Kwartir
Cabang Kotamadya Banjarmasin (sekarang Kwarcab Kata Banjarmasin) Gerakan
Pramuka IAIN Antasari dikukuhkan dengan
nomor pangkalan Gugusdepan 167-168.
Nama Pangeran Antasari dan
Dewi Saranti diabadikan dalam Racana
Gerakan Pramuka IAIN Antasari
setelah menelusuri sejarah peranan kedua tokoh tersebut. Pangeran Antasari
diabadikan untuk nama Racana Putra dan Dewi saranti untuk Racana Putri.
Upaya aplikasi untuk membina dan mengembangkan potensi Gerakan
Pramuka di IAIN Antasari, Racana Pangeran Antasari dan Dewi Saranti menyandang
Visi ke depan bahwa : Humanisme Transformatif sebagai Paradigma Gerakan
Pramuka. Karena itu, untuk
mewujudkannya ditranslasikan dalam misinya diantaranya adalah:
1. Kaderisasi angota yang beriman, sehat jasmani dan rohani
2. Mempertegas peran dan fungsi Gerakan Pramuka
3. Reorientasi kegiatan ke arah pengabdian masyarakat
4. Mempersiapkan anggota untuk terjun ke masyarakat
Sesuai dengan Visi dan Misi yang diharapkan maka anggota Pramuka IAIN Antasari
dipersiapkan untuk menjadi pembina-pembina pramuka berkualitas, pengabdian
terhadap masyarakat.
Sejak tahun 1985 sampai
sekarang tetap hidup dan mengukir prestasi. Terima kasih kepada segala pihak
yang turut berjasa atas berdirinya gugus depan ini, semoga amal baktinya
mendapat ganjaran dari Allah SWT. Amin.
BAB VII
LAMBANG RACANA MAKNA DAN ARTI
a.
Lambang
Racana
b.
Makna
lambang
1. Segitiga
sisi lengkung : Berarti mencakup tri
satya, tri bina Gerakan Pramuka dan tri
darma perguruan tingoi (pada bagian bawah bertulis “IAIN Antasari
Banjarmasin)
2.
Bintang : Berarti Berketuhanan Yang maha Esa.
3.
Kitab : Berarti sebagai pedoman hidup.
4.
Roda Bergigi sepuluh : Berarti dalam pelaksanaan kepengurusan
selalu memegang teguh amanah dan menjunjung tinggi serta mengamalkan
butir-butir Dasa Dharma Pramuka.
5.
Rantai : Sebagai ikatan persaudaraan, persatuan dan
kekluargaan dengan sesama anggota Pramuka.
6.
Mandau : Berarti sebagai kelengkapan berperang,
berburu, bertani dan sebagainya.
7.Selendang : Berarti sebagai kebersamaan yang erat baik dalam suka maupun duka
dalam Racana Pangeran Antasari-Dewi saranti (dalam selendang).
8.
Rumah Banjar : Berarti sebagai tempat bernaung dan
melambangkan nilai-nilai kekeluargaan di dalam Racana.
c.
Makna
Warna
1.
Biru : Jiwa Muda yang bertaqwa
2.
Putih : Jiwa Kesucian dan Keikhlasan
3.
Hijau : Jiwa Agamis
4.
Kuning : Jiwa Kedamaian
5.
Hitam : Jiwa Keteguhan
6.
Coklat : Jiwa Kebersamaan
7.
Ungu : Jiwa Kesetiaan
8.
Merah : Jiwa Keberanian
BAB VIII
NAMA DAN PEMBERLAKUAN ADAT
Tata Adat Racana Pangeran
Antasari-Dewi Saranti Gudep Banjarmasin 167-168 IAIN Antasari bernama “Waja
Sampai Kaputing” dan diberlakukan kepada Adat Racana Pangeran Antasari
Gugusdepan 167 dan Racana Dewi Saranti Gugusdepan 168 Pangkalan IAIN Antasari.
Tata Adat Racana Pangeran
Antasari dan Dewi Saranti Gugusdepan Banjarmasin 167-168 Pangkalan IAIN Antasari
di jiwai dengan semangat patriotisme, sikap kebersamaan dan persaudaraan serta
sikap untuk membangun. Seperti yang telah dilakukan bahkan telah diamanatkan
oleh Pahlawan Nasional Kalimantan Sealatan Pangeran Antasari.
BAB IX
MOTTO ADAT
Motto Adat Racana Pangeran
Antasari dan Dewi Saranti Gugusdepan Banjarmasin 167-168 IAIN Antasari adalah ”Badalas
Balangsar Dada, Lamun Manyarah Kahada” yang maksudnya adalah haram
menyerah, kuat tak tergoyahkan serta tabah sampai akhir perjuangan hingga
mencapai kesuksesan.
BAB X
LANDASAN KEHIDUPAN
Dasar kehidupan Adat Racana
Pangeran Antasari dan Dewi Saranti Gerakan Pramuka Gugusdepan Banjarmasin
167-168 IAIN Antasari adalah Tri Satya serta Undang-undang (moral) dan semangat
kehidupannya adalah Dhasa Dharma.
BAB XI
PERANGKAT DAN KELENGKAPAN ADAT
1.
Pakaian
Adat Racana
Pakaian Adat Racana Pangeran
Antasari dan Dewi Saranti mengambil pakaian adat dari tempat /daerah dimana
racana berada. Karena Racana Pangeran Antasari-Dewi Saranti termasuk dari suku
Banjar, jadi pakaian adat yang digunakan adalah pakaian Banjar.
2.
Pusaka
Adat
Pusaka Adat Racana Pangeran
Antasari dan Dewi Saranti Gugusdepan Banjarmasin 167-168 IAIN Antasari adalah
sebuah mandau, yang merupakan salah satu senjata khas dari daerah kalimantan
selatan.
3.
Perangkat
Adat
; Laung
Banjar dan kain sasirangan
Laung
dipakai di kepala laki-laki dan kain
sasirangan dipakai menjadi kerudung bagi
perempuan. Keduanya melambangkan pakaian adat suku Banjar.
; Air
Kembang
Air
Kembang adalah air yang ditaburi dengan aneka ragam kembang yang tumbuh di
kalimantan selatan dan sebagai simbol persaudaraan serta persatuan.
; Buah Kelapa Muda
Buah Kelapa Muda dimaksudkan memiliki nilai
filosofis mempunyai manfaat dari akar, batang daun dan buah yang digunakan pada
saat pelantikan anggota baru.
; Tunggul
Sebagai
tempat penancapan mandau tanda berlakunya adat Dewan Racana Pangeran Antasari
dan Dewi Saranti.
; Gadang
Pisang
Simbol
kebolehan masuknya tamu ke dalam tata adat Dewan Racana Pangeran Antasari dan
Dewi Saranti dengan terpotongnya gadang pisang, jika tidak maka tamu dilarang
masuk.
; Pesan-pesan
Pangeran Antasari
; Sandi Racana Pangeran
Antasari- Dewi Saranti
Waktu pembacaan Sandi
Racana dan Pesan-pesan Pangeran Antasari
-
Dalam
Upacara-Upacara Adat dan Pelantikan
-
Dalam
upacara pembukaan kegiatan
-
Penyambutan
tamu
-
Sikap
yang harus dilakukan ketika Sandi Racana dan Pesan-pesan Pangeran Antasari
dibacakan yaitu berdiri dengan sikap tegap dengan tangan memegang kacu yang
ditempelkan kedada sebelah kiri bagi putra dan menyatukan kepalan tangan dengan
tangan kanan diatas yang diletakkan setinggi perut bagi putri.
BAB XII
KEANGGOTAAN ADAT
1.
Anggota
Adat
a.
Semua
Anggota Dewan Racana Pangeran Antasari-Dewi Saranti Gugusdepan Banjarmasin
167-168 Pangkalan IAIN Antasari.
b.
Seluruh
anggota Gerakan Pramuka Gugusdepan Banjarmasin 167-168 Pangkalan IAIN Antasari.
2.
Pempinan
Adat
Pimpinan Adat
dijabat oleh Ketua Dewan Racana Pangeran Antasari dan Dewi Saranti Gugusdepan
Banjarmasin 167-168 IAIN Antasari yang selanjutnya bergelar Pangeran Antasari
dan Dewi Saranti. Setiap Upacara Adat dipimpin oleh pimpinan Adat dan apabila
berhalangan dapat dilimpahkan dengan memperhatikan mekanisme yang telah
ditetapkan.
3. Pemangku Adat
Pemangku adat dipilih pada
saat musyawarah racana dan berfungsi sebagai pengawas dan pengendali dari Tata Adat Racana Pangeran Antasari dan
Dewi Saranti Gugus Depan Banjarmasin 167-168 Pangkalan IAIN Antasari.
4.
Dewan
Adat
Dewan Adat dibentuk waktu
kegitan yang berlangsung sebagai pengawas dan pengendali dari Tata Adat Racana
Pangeran Antasari dan Dewi Saranti Gugus Depan Banjarmasin 167-168 Pangkalan
IAIN Antasari.
Orang yang menjadi Dewan Adat
susunannya sebagai berikut:
a. Ketua Dewan Racana
b. Unsur Gugus kerja dan
c. Sangga Kerja
d. Unsur Dewan Racana Pangeran
Antasari dan Dewi Saranti Gudep Banjarmasin 167-168 Pangkalan IAIN Antasari.
e.
Unsur
yang dikenal Adat atau anggota Pramuka Gugusdepan Banjarmasin 167-168 Pangkalan
IAIN Antasari.
BAB XIII
ADAT KEGIATAN DAN KESEHARIAN
1.
Pada
saat pembacaan Sandi Racana dengan sikap tegap dengan tangan memegang kacu yang
ditempelkan kedada sebelah kiri bagi putra dan menyatukan kepalan tangan dengan
tangan kanan diatas yang diletakkan setinggi perut bagi putri.
2.
Bagi
Anggota Baru yang telah dikukuhkan dan dilantik diharuskan memakai nomor Gudep
bagi yang melanggar ketentuan dijatuhi sanksi membayar denda seharga
pembeliaan nomer Gudep.
3.
Bagi
Anggota Baru yang telah menjadi anggota Racana diharuskan memakai logo Racana,
bagi yang melanggar ketentuan dijatuhi sanksi membayar denda seharga pembelian
logo Racana.
4.
Bagi
Anggota Racana yang telah dilantik menjadi Pandega, diharuskan memakai TKU
(balok pandega), bagi yang melanggar ketentuan dijatuhi sanksi membayar denda
sebesar harga balok, dan sebaliknya bagi warga Racana yang belum dilantik
tetapi ia menggunakan TKU (balok pandega) akan dijatuhi sanksi membayar denda
2X harga balok Pandega.
5.
Pada
saat makandan minum, setengah leher/ pita leher dibuka atau diselempangkan ke
bahu kiri (pa) / diselepkan (pi) apabila tidak mematuhi dijatuhkan sanksi membayar
denda Rp.1000
6.
Pada
saat latihan rutin apabila tidak memakai seragam pramuka, harus memakai semi
pramuka, bagi anggota yang melanggar ketentuan ini dijatuhi sanksi membersihkan
Sanggar Bakti Pramuka (SBP).
7.
Rambut
harus rapi.
8.
Selama
di dalam sanggar dan kegiatan Racana, setiap warga dilarang melakukan hal-hal
yang dapat mengganggu kelancaran kegiatan, bagi anggota yang melanggar
ketentuan ini daijatuhi sanksi:
a.
Peringatan
secara lisan
b.
Peringatan
secara tertulis
c.
Dikeluarkan
dari keanggotaan.
9.
Tamu
wanita tidak diperkenankan untuk berada di sanggar bakti lewat dari jam 23.00
WITA
10.
Warga
Racana Dewi Saranti tidak diperkenankan untuk berada di sanggar bakti lewat
dari jam23.00 WITA , kecuali sedang ada kegiatan.
11.
Bagi
anggota dilarang membuang sampah sembarangan didalam sanggar apabila melanggar
maka dikenakan sanksi Rp. 1000
12.
Peraturan-peraturan
yang belum ditetapkan akan ditetapkan kemudian.
BAB XIV
UPACARA ADAT DAN PELANTIKAN
1.
Upacara
adat
a.
Upacara
Adat Penerimaan Anggota Baru
b.
Upacara
Adat Pembukaan kegiatan
c.
Upacara
Adat Penutupan Kegiatan
d.
Upacara
Adat Penerimaan Tamu Racana
e.
Upacara
Adat Pelepasan Utusan/ Duta Racana
f.
Upacara
Adat Penerimaan Utusan/ Duta Racana
g.
Upacara
Adat Pelepasan anggota Gugusdepan (Purna Racana)
2.
Pelantikan
-
Pelantikan
Anggota Baru
-
Pelantikan
Pengurus Baru
-
Pelantikan
Anggota Racana
-
Kenaikan
tingkat SKU dan SKK
BAB XV
TEKNIS DAN PELAKSANAAN UPACARA ADAT
Lampiran
UPACARA ADAT DAN PELANTIKAN
DEWAN
RACANA PANGERAN ANTASARI – DEWI SARANTI
GERAKAN
PRAMUKA GUDEP BANJARMASIN 167-168
PANGKALAN
IAIN ANTASARI
A.
UPACARA ADAT
a.
Pembukaan Kegiatan
Upacara pembukaan kegiatan ini
dilakukan pada setiap mengawali pembukaan kegiatan.
1.
Pimpinan Adat menempati tempat
upacara adat setelah melapor kepada pembina bahwa upacara adat akan siap
dilaksanakan
2.
Pimpinan Adat mengenakan
Perangkat Adat
3.
Pimpinan Adat mencabut mandau
dari sarungnya
4.
Pembacaan Pesan-pesan Pangeran
Antasari
5.
Ucapan Pimpinan Adat
“Dengan ditancapkannya mandau ini maka
berlakulah Adat Pangeran Antasari”.
6.
Penancapan Mandau pada tunggul
penancap
7.
Pembacaan Sandi Racana Pangeran
Antasari-Dewi Saranti (dengan sikap yang harus dilakukan ketika Sandi Racana
Pangeran Antasari-Dewi Saranti dibacakan yaitu; untuk putra, berdiri
dengan sikap tegap dengan tangan memegang kacu yang di tempelkan ke dada sebelah
kiri. Dan untuk putri, dengan posisi tangan …………………………….
8.
Upacara Adat selesai, Pimpinan
Adat melapor kepada pembina bahwa Upacara Adat telah selesai dilaksanakan.
b.
Penutupan Kegiatan
Upacara penutupan kegiatan ini
dilakukan pada setiap mengakhiri kegiatan.
1.
Pimpinan Adat menempati tempat
upacara adat setelah melapor kepada pembina bahwa upacara adat akan siap
dilaksanakan
2.
Pimpinan Adat mengenakan
Perangkat Adat
3.
Pembacaan Pesan-pesan Pangeran
Antasari
4.
Ucapan Pimpinan Adat
“Dengan dilepaskannya/dicabutnya mandau yang
tertancap ini, maka………………………………………………………..”.
5.
Pencabutan Mandau pada tunggul
penancap
6.
Mandau dimasukkan pada
sarungnya
7.
Pembacaan Sandi Racana Pangeran
Antasari-Dewi Saranti
8.
Pelepasan pakaian Adat
9.
Pimpinan Upacara Adat
meninggalkan tempat upacara Adat setelah melapor kepada pembina bahwa Upacara
Adat telah selesai dilaksanakan.
c.
Penerimaan Tamu Racana
Upacara Adat Penerimaan Tamu Racana
adalah salah satu khas upacara yang dilaksanakan pada waktu ada tamu Racana
atau Penerimaan tamu Racana.
1.
Tamu Racana menempati tempat
yang telah disediakan
2.
Laporan Pemangku Adat kepada
Pimpinan Adat
3.
Pengarahan dari Pimpinan Adat
(sebelum mendapat persetujuan dari anggota Adat)
4.
(Persiapan Upacara)
5.
Pimpinan Adat mencabut mandau
dari sarungnya
6.
Pembacaan pesan-pesan Pangeran
Antasari
7.
Mandau ditimpaskan pada gadang
pisang
Dengan mengucapkan: “Apabila gadang pisang ini putus
maka kalian telah diterima di racana ini”.
8.
Mandau dimasukkan pada
sarungnya
9.
Pembacaan Sandi Racana Pangeran
Antasari-Dewi Saranti
10.
Peserta dipersilahkan memasuki
pintu gadang pisang
11.
Penyiraman air kembang pada
peserta (tamu)
12.
Penciuman Bendera Merah putih
13.
Upacara Selesai
d.
Upacara Pelepasan Duta
Racana
Upacara pelepasan duta Racana ini
adalah melepas utusan untuk mengikuti kegiatan dengan maksud agar yang diutus
ketika berada di luar tetap mengingat dan mematuhi adat yang berlaku.
1.
Pemimpin Upacara memasuki
lapangan upacara
2.
Barisan disiapkan
3.
Pembina upacara memasuki
lapangan upacara
4.
Penghormatan
5.
Laporan
6.
Kontingen menempati tempat yang
telah disediakan
7.
(Upacara Adat)
8.
Pembacaan pesan-pesan Pangeran
Antasari
9.
Pemotongan gadang pisang oleh
Pimpinan Adat
10.
Pembacaan Sandi Racana Pangeran
Antasari-Dewi Saranti
11.
Raup air kembang
12.
Penciuman Bendera Merah Putih
13.
Kontingen dipersilahkan keluar
melewati pintu gadang pisang
14.
Upacara selesai
15.
Penyerahan Bendera kontingen
16.
Amanat
17.
Doa
18.
Laporan
19.
Penghormatan
20.
Pembina Upacara meninggalkan
lapangan upacara
21.
Barisan di istirahatkan
e.
Upacara Penerimaan Duta
Racana
Menerima utusan setelah pulang dari
kegiatan dengan maksud agar utusan ketika kembali tetap mengingat dan mematuhi
adat yang berlaku.
1.
Pemimpin Upacara memasuki
lapangan upacara
2.
Barisan disiapkan
3.
Pembina upacara memasuki
lapangan upacara
4.
Penghormatan
5.
Laporan
6.
Kontingen menempati tempat yang
telah disediakan
7.
(Upacara Adat)
8.
Pembacaan pesan-pesan Pangeran
Antasari
9.
Pemotongan gadang pisang oleh
Pimpinan Adat
10.
Pembacaan Sandi Racana Pangeran
Antasari-Dewi Saranti
11.
Raup air kembang
12.
Penciuman Bendera Merah Putih
13.
Kontingen dipersilahkan
memasuki pintu gadang pisang
14.
Upacara selesai
15.
Amanat
16.
Doa
17.
Laporan
18.
Penghormatan
19.
Pembina Upacara meninggalkan
lapangan upacara
20.
Barisan di Istirahatkan
B.
PELANTIKAN
a.
Pelantikan Pengurus Baru
Pemimpin Upacara
Memasuki Ruangan Upacara
MC :
UPACARA
PELANTIKAN
DAN PENGUKUHAN
PENGURUS DEWAN RACANA PANGERAN ANTASARI-DEWI SARANTI
GERAKAN
PRAMUKA GUDEP BANJARMASIN 167-168 IAIN ANTASARI
Masa
Bakti 2009/2010
Banjarmasin,
Sabtu 28 Maret 2009
1.
LAPORAN (Penghormatan)
2.
Menyanyikan LAGU INDONESIA RAYA
Hadirin
dimohon berdiri
3.
MENGHENINGKAN CIPTA DIPIMPIN
OLEH KETUA MAJELIS PEMBIMBING GUGUSDEPAN
Hadirin di persilahkan duduk kembali
4.
Pembacaan Surat Keputusan KA
MABIGUS Gerakan Pramuka Gudep Banjarmasin 167-168 pangkalan IAIN Antasari
Tentang Pengesahan SUSUNAN PENGURUS DEWAN RACANA PANGERAN ANTASARI DAN DEWI
SARANTI MASA BAKTI 2009/2010
5.
PELANTIKAN DEWAN RACANA
PANGERAN ANTASARI DAN DEWI SARANTI
a.
Pengurus Dewan Racana
dipersilahkan mengambil tempat
b.
KETUA MAJELIS PEMBIMBING
GUGUSDEPAN HARIAN dipersilakan mengambil tempat
Hadirin dimohon
berdiri
c.
TANYA JAWAB KETUA MAJELIS
PEMBIMBING GUGUSDEPAN DENGAN PENGURUS DEWAN RACANA
d.
PEMBACAAN IKRAR oleh Pengurus
Dewan Racana Pangeran Antasari dan Pengurus Dewan Racana Dewi Saranti,
dilanjutkan dengan penandatanganan naskah Ikrar
e.
KATA PELANTIKAN oleh KETUA
MAJELIS PEMBIMBING GUGUSDEPAN, dilanjutkan dengan penandatanganan naskah
pelantikan dan berita acara serah terimajabatan
f.
Penyematan tanda Jabatan secara
simbolis oleh ka MABIGUS
g.
Ka MABIGUS dipersilakan
meninggalkan tempat
h.
Anggota Dewan Racana
dipersilakan kembali ke tempat
Hadirin dipersilakan duduk kembali
6.
SAMBUTAN-SAMBUTAN :
- SAMBUTAN KETUA DEWAN RACANA PANGERAN ANTASARI DAN DEWI SARANTI DEMISIONER
Untuk ini diwakili
oleh………………………………..
- SAMBUTAN KETUA DEWAN RACANA PANGERAN ANTASARI-DEWI SARANTI MASA BAKTI 2009/2010
Untuk ini diwakili
oleh………………………………….
7.
AMANAT KETUA MAJELIS PEMBIMBING
GUGUSDEPAN
Kepada Bapak Rektor IAIN Antasari
Banjarmasin atau yang mewakili waktu dan tempat kami persilahkan.
8.
MENYANYIKAN LAGU HYMNE
SAYTA DARMA PRAMUKA (Hadirin dimohon berdiri)
Hadirin dipersilahkan duduk kembali
9.
DO’A
10. LAPORAN
11. UPACARA SELESAI. PEMIMPIN UPACARA KEMBALI KE TEMPAT
b.
Pelantikan Anggota Baru
Pelantikan ini dilaksanakan setelah
anggota baru telah mengikuti beberapa tahapan yang telah ditentukan oleh Dewan
Racana, untuk dilantik sebagai Anggota Pramuka.
1.
Pemimpin Upacara Memasuki
lapangan upacara
2.
barisan disiapkan
3.
Pembina upacara memasuki
lapangan upacara
4.
Penghormatan
5.
Laporan
6.
Pembacaan Surat Keputusan
7.
Anggota yang dilantik mengambil
tempat
8.
Kata pelantikan oleh pembina
9.
Amanat
10.
Do’a
11.
Laporan
12.
Penghormatan
13.
Penyiraman air kembang
14.
Meminum air kelapa (sebagai
simbolis kebersamaan)
c.
Pelantikan Kenaikan
Tingkat SKU dan SKK
Pelantikan kenaikan tingkat ini
dilaksanakan pada saat anggota pramuka mengisi SKU dan SKK sebagai syarat untuk
dilantik.
1.
Pemimpin Upacara Memasuki
lapangan upacara
2.
barisan disiapkan
3.
Pembina upacara memasuki
lapangan upacara
4.
Penghormatan
5.
Laporan
6.
Anggota yang dilantik mengambil
tempat
7.
Kata pelantikan oleh pembina
8.
Penyematan tanda kecakapan
umum/khusus
9.
Amanat
10.
Do’a
11.
Laporan
12.
Penghormatan
13.
Pembina meninggalkan lapangan
upacara
14.
Barisan diistirahatkan
1.
Teknis
Upacara Adat Pembuka kegiatan
a.
Pemimpin
Adat menempati tempat upacara adat setelah melapor bahwa upacara adat akan siap
dilaksanakan (kepada pemimpin upacara adat)
b.
Pemimpin
Adat mengenakan Perangkat Adat
c.
Pembacaan
Pesan-Pesan Pangeran Antasari
d.
Penancapan
mandau pada tiang penancap/pemotongan gadang pisang.
e.
Pembacaan
Sandi Racana Pangeran Antasari-Dewi Saranti.
f.
Pemimpin
Upacara Adat meninggalkan tempat upacara Adat setelah melapor bahwa upacara
Adat selesai dilaksanakan.
2.
Pelaksanaan
Upacara Adat
Pelaksanaan Upacara Adat
diadakan pada saat awal dan akhir setiap kegiatan.sebagai tanda bahwa kegiatan
sudah dimulai atau berakhir.
BAB XVI
LAIN-LAIN
Hal-hal yang
belum diatur dalam Tata Adat Racana Pangeran Antasari dan Dewi Saranti
Gugusdepan Banjarmasin 167-168 IAIN Antasari Banjarmasin akan diatur kemudian
dengan mempertimbangkan saran dan usulan anggota dan ditetapkan sesuai
mekanisme yang telah ditetapkan.
BAB XVII
PENUTUP
Demikianlah
Garis-Garis Besar Haluan Racana (GBHR) mengenai Tata Adat Waja Sampai Kaputing
Racana Pangeran Antasari dan Dewi Saranti dibuat dan disusun sebagai pedoman
dan aturan dipergunakan sebagaimana mestinya dengan penuh tanggung jawab serta
untuk dijadikan petunjuk umum pelaksana dan pengembangan Adat Racana demi
tercapainya tujuan yang telah ditentukan.
n
IKHLAS BAKTI BINA BANGSA BERBUDI BAWA
LAKSANA
IKHLAS BAKTI BINA DIRI ABDI ISLAMI
BADALAS BALANGSAR DADA LAMUN MANYARAH
KAHADA
SANDI RACANA
PANGERAN ANTASARAI DAN DEWI SARANTI
Bismillahirrahmanirrahim
Asmamu nan suci terpatri di kalbu ini
Agung bertahta di jiwa yang teguh
Indah kusebut di setiap zikirku
Gemuruh getaran jiwa raga
Tunas-tunas muda harapan pertiwi
Menyingsing baju tanpa pamrih dan puji
Berbakti bersama ikhwan dan ukhti
Untuk hari esok yang lebih berarti
Tunas-tunas muda bak mentari pagi mengabdi
Menggali nilai-ilai syahadat nan agung
Untuk menegakkan wibawa samawi
Tegak, tegar, teguh, kukuh di bumi pertiwi
Pramuka Indonesia patriot paripurna
Manusia sejati memegang teguh janji
Teladan berfikir, berkata dan berbuat
Akhlakul karimah penghias diri
Pramuka Indonesia muslim sejati
Penegak syariat pendobrak munkarat
Penggiring panji suci di bumi pertiwi
Di hati menyatu syahadat nan suci
Senyum dalam duka, tenang dalam suka
Indah di kata, nyaman di mata
Di hati terpatri semboyan suci
IKHLAS BAKTI BINA BANGSA
BERBUDI BAWA LAKSANA
IKHLAS BAKTI BINA DIRI
ABDI ISLAMI
Badalas badangsar dada, lamun manyarah kada
Itulah kehendak racana kita
Pangeran Antasari dan Dewi Saranti
PESAN-PESAN PANGERAN ANTASARI
Haram manyarah waja sampai kaputing
Lamun tanah banyu kita
Kahada handak dilincai urang
Jangan bacakut papadaan kita
Lamun handak tulak manyerang walanda
Baikat hati ditali sindat
Jangan mati parahatan bukah
Matilah kita di jalan Allah
Siapa nang babaik-baik lawan walanda
Tujuh
katurunan kahada aku sapa
Lamun kita sudah sapakat handak mehinyik alanda
Janganlah walanda dibari muha
Badalas pagat urat gulu
Lamun manyarah kahada
Haram dijamah walanda
Haram diriku dipanjara
Haram nagriku dijajah
Haram manyarah waja sampai kaputing
MARS RACANA DAN HYMNE RACANA
(masih belum ada)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar