DIRGAHAYU Pramuka IAIN Antasari Banjarmasin RACANA PANGERAN ANTASARI DEWI SARANTI

Sabtu, 21 Juli 2012

Sepenggal cerita mengikuti kegiatan Perkemahan Wirakarya PTAI XI Batam


Sebelum berangkat kebatam banyak tahapan yang saya lalui, mulai dari tahapan seleksi disambung dengan pendidikan karakter selama satu bulan, selama dua bulan itu banyak ilmu yang saya dapat baik itu dari segi penguasaan emosi maupun referensi kepramukaan saya, tapi saya rasa, saya banyak mendapatkan ilmu penguasaan emosi.
Alhamdulillah selama tahapan berlangsung tidak banyak kendala yang saya lalui, walaupun ada, itu saya jadikan cambuk untuk memicu saya untuk berjuang lebih gigih lagi. Sebagai anggota pramuka yang tidak memiliki latar belakang mempunyai ilmu kepramukaan saya agak sedikit kesusahan menyesuaikan diri dengan kakak kakak karena mereka banyak mempunyai referensi ilmu kepramukaan, tapi bukan seorang Ahmad haryadi kalau menyerah ditengah jalan.

Sebuah Perjalanan


Ratna Nurliani
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana dengan limpahan rahmat, karunia dan hidayahnya kami dapat melakukan perjalanan ke Batam provinsi Kepulauan Riau,
Serta thanks to Baginda Rasul Muhammad SAW, yang telah memberikan tuntunan kepada kami tuk menuju jalan yang benar,
Dan terima kasih pula kepada Racana Pangeran Antasari-Dewi Saranti-sebuah gubuk indah-yang telah memberikan kepercayaannya kepada kami untuk mewakili teman-teman yang lain mengikuti PWN XI Batam yang penuh dengan keberkahan..
Dan tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada Kakak-kakak yang telah memberikan sumbangan moril maupun materiil dalam menyukseskan PWN XI Btam ini..
Terima kasih, terima kasih dan terima kasih…

Jumat, 20 Juli 2012

Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Agama Islam Ke - XI (PWN PTAI XI) 02-08 Juli 2012, di Buper Raja Ali Kelana, Batam Kep. Riau


Siti Fathiyah / 16.11.03.168.002759 
Perkemahan Wirakarya Nasional ke-XI Perguruan Tinggi Agama Islam ini merupakan suatu alat pendidikan non formal bagi pramuka penegak dan pramuka pandega yang tergabung dalam gugus depan di kampus Perguruan Tinggi Agama Islam masing-masing.
Perkemahan Wirakarya Nasional ini diselenggarakan di kota batam, tepatnya di Bumi Perkemahan Raja Ali Kelana, pada tanggal 02-08 Juli 2012. Perkemahan ini diisi dengan kegiatan yang bersifat edukatif, kreatif, rekreatif, yang mengarah pada pembinaan mental dan spiritual, serta mengandung wawasan tentang kebudayaan, kebangsaan, ilmu pengetahuan. 
Adapun utusan dari IAIN Antasari Banjarmasin Kalimantan Selatan pada acara Perkemahan Wirakarya kali ini diwakili oleh Racana Pangeran Antasari - Dewi Saranti yang berjumlah 8 peserta yang terdiri dari 4 orang putra dan 4 orang putri, beserta 2 orang pembina damping dan 1 orang pimpinan kontingen. Para peserta perwakilan IAIN Antasari Banjarmasin tersebut berangkat pada tanggal 30 Juni 2012.

Sepenggal Kisah PW PTAIN XI 2012

Perkemahan Wirakarya Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PW PTAI) XI di Batam Kepulauan Riau, atau yang berubah nama menjadi Perkemahan Pramuka Pendidikan Islam (MAKADIS) ketika brabung dengan Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN). Tepat pada jam 16.30 wib dihari sabtu 07 Juli 2012 kegiatan itupun telah berakhir.
Tak banyak cerita dan manfaat yang bisa saya bagi kepada kaka2 diRacana, karena PW yang tersaji tidak semenarik dan bermanfaat dari PW yang terdahulu. Namun, dibalik segala keterbatasan yang ada, saya mencoba menggali sebuah analisa kecil tentang kegiatan PW Batam, dan saya bungkus analisa kecil itu dalam sebuah rangkaian tulisan untuk dibagikan kepada kawan-kawan di Racana, semoga saja analisa kecil ini bisa menjadi cermin, tolak ukur, sehingga bisa kita ambil pelajaran yang bermanfaat untuk kehidupan kita di Racana, Amien...
Dalam PW Batam Ini, Yang Paling saya soroti disini adalah tentang kepanitiaannya. Pada PW XI ini, Kementrian Agama menunjuk STAI Ibnu Sina untuk jadi pelayan yang melayani & menfasilitasi seluruh peserta PW, termasuk melayani kita Kontingen Dari Racana Pangeran antasari & Dewi Saranti. Sebagai STAI yang statusnya masih swasta, sudah jelas mereka belum pernah mengikuti PW, jangankan mengikuti PW, berdasarkan info yang saya himpun dilokasi perkemahan, Racana merekapun baru saja berdiri 3 bulan sebelum kegiatan, dengan kata lain mereka seperti bayi yang baru dilahirkan. Lantas, apa yang mendasari hingga mereka bisa menjadi tuan rumah PW PTAIN XI...? Jawaban mereka sederhana, Mau & Nekat, “ Dalam Kegiatan ini, kami hanya modal Mau mengerjakan, dan Nekat melaksanan, kalau masalah pengalaman, kami jelas tak tau apa-apa” (Ka’ Hafidz Ketum PWN XI 2012).

Jumat, 02 Desember 2011

Konsep Pembinaan Kepramukaan Di Perguruan Tinggi


sebuah makalah diskusi mingguan
by.Alisyahbana Fenetiruma,S.Pd.I

Konsep usaha Pembinaan dan Pengembangan generasi muda melalui Gugus Depan Gerakan Pramuka yang berpangkalan di kampus Perguruan Tingi, yang menyimpang dari aturan permainan yang berlaku adalah :
1.    sebagian dari golongan Pramuka Penegak disatukan dengan sebagian dari golongan Pramuka Pandega (karena berstatus mahasiswa).
2.    usia peserta didik golongan Pramuka Pandega (model percobaan) berlangsung 4 tahun (usia 19 hinga 23 tahun).
3.    pentahan jenjang TKU Kepandegaan (model percobaan) berlangsung 3 jenjang dengan masa tahap kedewasaan :
a.       MASA PERCOBAAN/ Probation Stage (2 bln) sebagai TAMU RACANA.
b.      MASA PERSIAPAN/ Preliminar Stage (6 bln) sebagai CALON RACANA.
c.       MASA LATIHAN/ Training Stage (12 bln ) sebagai PANDEGA MUDA.
d.      MASA PENDALAMAN/ Internalize Stage (12 bln) sebagai PANDEGA MADYA.
e.       MASA PENGABDIAN/ Service Stage (12 bln) sebagai PANDEGA BAKTI
f.       MASA PENYELARASAN/ Harmonize Stage (4 bln)
4.    masa pentahapan dihitung dengan sistem semester (waktu di perguruan tinggi).
5.    penyesuaian dengan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi diwujudkan dengan program kegiatan yang sesuai untuk masa itu, misalnya
a.       masa LATIHAN – diisi kegiatan Dharma I (Pendidikan & Ilmu Pengetahuan)
b.      masa PENDALAMAN – diisi kegiatan Dharma II (Penelitian)
c.       masa PENGABDIAN – diisi kegiatan Dharma III (Pengabdian pada Masyarakat)
Sikap dan penilaian para mahasiswa terhadap Gerakan Pramuka kurang menggembirakan. Alasannya adalah kesan tidak enaknya saat mereka berPramuka disekolah menengah tingkat atas, yaitu diharuskan berseragam Pramuka ke sekolah, tetapi kurang menerima pembinaan dan melakukan kegiatan yang menarik hati dari/ dengan bimbingan guru-guru/ pembinanya. Dan juga kadar materi yang didapat sangat tergantung dari kemampuan kepemimpinan dan jumlah pengetahuan pembinanya, belum cara pencapaian tingkat kecakapan yang berbeda-beda dan tidak sedikit menyalahi ketentuan, hal-hal inilah yang menyebabkan masalah dalam menyamakan pengetahuan permulaan di kepandegaan.
Mengenai kepandegaan sendiri, kita semua tidak pernah menempatkan golongan itu sebagai sesuatu yang berdiri sendiri dan wajar, dibandingkan dengan golongan-golongan sebelumnya. Sampai-sampai biasa ditulis T/D, yang berarti seolah-olah D (= kepandegaan) adalah embel-embel dari T (=kepenegakan). Belum lagi tingkat kecakapan Pembina Mahir golongan Pandega tidak ada.
Kalau kepandegaan hanya mirip kepenegakan dan begitu saja disajikan untuk mahasiswa, lebih baik tidak ada satuan Pramuka di kampus perguruan tinggi. Kalau begitu sebaiknya untuk apa Gerakan Pramuka di adakan di kampus perguruan tinggi? Maksud dan tujuan didirikan Gugus Depan Pramuka di kampus yang utama adalah sebagai tempat persemaian kader-kader pembina Pramuka di masa mendatang (walaupun hal ini dikatakan gagal oleh Kak Koesnadi pada suatu kesempatan). Tetapi ada manfaat lain, yaitu :
a.    melibatkan anggota-anggotanya dalam pengembangan Gerakan Pramuka dan untuk kepentingan usaha-usaha pembangunan di berbagai segi kehidupan sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
b.    lebih banyak mahasiswa akan terbina dalam segi watak dan kepribadiannya, sehingga mereka tidak akan mudah terseret arus kelompok mahasiswa yang sering mengajak untuk melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan negatif dan tidak berguna, yang merugikan citra positif dan nama baik perguruan tingginya.
Bentuk pendidikan Pramuka Pandega di kampus cukup unik dan khas, karena merupakan gabungan dari pendidikan kader pembina dan wadah gerakan pemuda. Sebagai konsekuansi logis Gugus Depan Pramuka di kampus harus lebih berbobot dibandingkan dengan satuan golongan pandega di luar kampus.
Anggota-anggotanya harus memiliki kecakapan Instruktur Muda sebagai hasil dari Bina Satuan dan memiliki TKK yang cukup berbobot dan berefek sosial, hasil dari usaha Bina Diri mereka, dan agar mampu melakukan usaha Bina Masyarakat dan esejahteraan. Pengembangan Gugus Depan Pramuka di perguruan tinggi hanya dapat berhasil bila mendapat perhatian dan bantuan yang memadai dari pimpinan perguruan tinggi dalam bentuk moril, sarana/fasilitas, akan menghasilkan kader-kader pembina yang berkualitas.
Pramuka IAIN Antasari Banjarmasin. Diberdayakan oleh Blogger.