Senin, 07 Oktober 2013
Senin, 01 Juli 2013
Jumat, 07 Desember 2012
Sabtu, 10 November 2012
Sabtu, 21 Juli 2012
Sepenggal cerita mengikuti kegiatan Perkemahan Wirakarya PTAI XI Batam
Sebelum
berangkat kebatam banyak tahapan yang saya lalui, mulai dari tahapan seleksi disambung
dengan pendidikan karakter selama satu bulan, selama dua bulan itu banyak ilmu
yang saya dapat baik itu dari segi penguasaan emosi maupun referensi kepramukaan
saya, tapi saya rasa, saya banyak mendapatkan ilmu penguasaan emosi.
Alhamdulillah
selama tahapan berlangsung tidak banyak kendala yang saya lalui, walaupun ada,
itu saya jadikan cambuk untuk memicu saya untuk berjuang lebih gigih lagi. Sebagai
anggota pramuka yang tidak memiliki latar belakang mempunyai ilmu kepramukaan
saya agak sedikit kesusahan
menyesuaikan diri dengan kakak kakak karena mereka banyak mempunyai referensi
ilmu kepramukaan, tapi bukan seorang Ahmad haryadi kalau menyerah ditengah
jalan.
Sebuah Perjalanan
![]() |
Ratna Nurliani |
Alhamdulillah, puji
syukur kehadirat Allah SWT yang mana dengan limpahan rahmat, karunia dan
hidayahnya kami dapat melakukan perjalanan ke Batam provinsi Kepulauan Riau,
Serta thanks to Baginda
Rasul Muhammad SAW, yang telah memberikan tuntunan kepada kami tuk menuju jalan
yang benar,
Dan terima kasih pula
kepada Racana Pangeran Antasari-Dewi Saranti-sebuah gubuk indah-yang telah
memberikan kepercayaannya kepada kami untuk mewakili teman-teman yang lain
mengikuti PWN XI Batam yang penuh dengan keberkahan..
Dan tak lupa pula saya
ucapkan terima kasih kepada Kakak-kakak yang telah memberikan sumbangan moril
maupun materiil dalam menyukseskan PWN XI Btam ini..
Terima kasih, terima
kasih dan terima kasih…
Jumat, 20 Juli 2012
Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Agama Islam Ke - XI (PWN PTAI XI) 02-08 Juli 2012, di Buper Raja Ali Kelana, Batam Kep. Riau
![]() | ||
Siti Fathiyah / 16.11.03.168.002759 |
Perkemahan Wirakarya Nasional ke-XI
Perguruan Tinggi Agama Islam ini merupakan suatu alat pendidikan non formal
bagi pramuka penegak dan pramuka pandega yang tergabung dalam gugus depan di
kampus Perguruan Tinggi Agama Islam masing-masing.
Perkemahan Wirakarya Nasional ini
diselenggarakan di kota batam, tepatnya di Bumi Perkemahan Raja Ali Kelana,
pada tanggal 02-08 Juli 2012. Perkemahan ini diisi dengan kegiatan yang
bersifat edukatif, kreatif, rekreatif, yang mengarah pada pembinaan mental dan
spiritual, serta mengandung wawasan tentang kebudayaan, kebangsaan, ilmu
pengetahuan.
Adapun utusan dari IAIN Antasari
Banjarmasin Kalimantan Selatan pada acara Perkemahan Wirakarya kali ini
diwakili oleh Racana Pangeran Antasari - Dewi Saranti yang berjumlah 8 peserta
yang terdiri dari 4 orang putra dan 4 orang putri, beserta 2 orang pembina
damping dan 1 orang pimpinan kontingen. Para peserta perwakilan IAIN Antasari
Banjarmasin tersebut berangkat pada tanggal 30 Juni 2012.
Sepenggal Kisah PW PTAIN XI 2012
Perkemahan Wirakarya
Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PW PTAI) XI di Batam Kepulauan Riau, atau
yang berubah nama menjadi Perkemahan Pramuka Pendidikan Islam (MAKADIS) ketika
brabung dengan Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN). Tepat pada jam 16.30
wib dihari sabtu 07 Juli 2012 kegiatan itupun telah berakhir.
Tak banyak cerita dan
manfaat yang bisa saya bagi kepada kaka2 diRacana, karena PW yang tersaji tidak
semenarik dan bermanfaat dari PW yang terdahulu. Namun, dibalik segala
keterbatasan yang ada, saya mencoba menggali sebuah analisa kecil tentang
kegiatan PW Batam, dan saya bungkus analisa kecil itu dalam sebuah rangkaian
tulisan untuk dibagikan kepada kawan-kawan di Racana, semoga saja analisa kecil
ini bisa menjadi cermin, tolak ukur, sehingga bisa kita ambil pelajaran yang
bermanfaat untuk kehidupan kita di Racana, Amien...
Dalam PW Batam Ini, Yang
Paling saya soroti disini adalah tentang kepanitiaannya. Pada PW XI ini,
Kementrian Agama menunjuk STAI Ibnu Sina untuk jadi pelayan yang melayani &
menfasilitasi seluruh peserta PW, termasuk melayani kita Kontingen Dari Racana
Pangeran antasari & Dewi Saranti. Sebagai STAI yang statusnya masih swasta,
sudah jelas mereka belum pernah mengikuti PW, jangankan mengikuti PW,
berdasarkan info yang saya himpun dilokasi perkemahan, Racana merekapun baru
saja berdiri 3 bulan sebelum kegiatan, dengan kata lain mereka seperti bayi
yang baru dilahirkan. Lantas, apa yang mendasari hingga mereka bisa menjadi
tuan rumah PW PTAIN XI...? Jawaban mereka sederhana, Mau & Nekat, “
Dalam Kegiatan ini, kami hanya modal Mau mengerjakan, dan Nekat melaksanan,
kalau masalah pengalaman, kami jelas tak tau apa-apa” (Ka’ Hafidz Ketum PWN
XI 2012).
Jumat, 02 Desember 2011
Konsep Pembinaan Kepramukaan Di Perguruan Tinggi
sebuah makalah diskusi mingguan
by.Alisyahbana Fenetiruma,S.Pd.I
Konsep usaha Pembinaan dan Pengembangan generasi muda
melalui Gugus Depan Gerakan Pramuka yang berpangkalan di kampus Perguruan
Tingi, yang menyimpang dari aturan permainan yang berlaku adalah :
1.
sebagian dari golongan Pramuka
Penegak disatukan dengan sebagian dari golongan Pramuka Pandega (karena
berstatus mahasiswa).
2.
usia peserta didik golongan Pramuka
Pandega (model percobaan) berlangsung 4 tahun (usia 19 hinga 23 tahun).
3.
pentahan jenjang TKU Kepandegaan
(model percobaan) berlangsung 3 jenjang dengan masa tahap kedewasaan :
a.
MASA PERCOBAAN/ Probation Stage (2
bln) sebagai TAMU RACANA.
b.
MASA PERSIAPAN/ Preliminar Stage (6
bln) sebagai CALON RACANA.
c.
MASA LATIHAN/ Training Stage (12 bln
) sebagai PANDEGA MUDA.
d.
MASA PENDALAMAN/ Internalize Stage
(12 bln) sebagai PANDEGA MADYA.
e.
MASA PENGABDIAN/ Service Stage (12
bln) sebagai PANDEGA BAKTI
f.
MASA PENYELARASAN/ Harmonize Stage
(4 bln)
4.
masa pentahapan dihitung dengan
sistem semester (waktu di perguruan tinggi).
5.
penyesuaian dengan pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi diwujudkan dengan program kegiatan yang sesuai untuk
masa itu, misalnya
a.
masa LATIHAN – diisi kegiatan Dharma
I (Pendidikan & Ilmu Pengetahuan)
b.
masa PENDALAMAN – diisi kegiatan
Dharma II (Penelitian)
c.
masa PENGABDIAN – diisi kegiatan
Dharma III (Pengabdian pada Masyarakat)
Sikap dan penilaian para mahasiswa terhadap Gerakan
Pramuka kurang menggembirakan. Alasannya adalah kesan tidak enaknya saat mereka
berPramuka disekolah menengah tingkat atas, yaitu diharuskan berseragam Pramuka
ke sekolah, tetapi kurang menerima pembinaan dan melakukan kegiatan yang
menarik hati dari/ dengan bimbingan guru-guru/ pembinanya. Dan juga kadar
materi yang didapat sangat tergantung dari kemampuan kepemimpinan dan jumlah
pengetahuan pembinanya, belum cara pencapaian tingkat kecakapan yang
berbeda-beda dan tidak sedikit menyalahi ketentuan, hal-hal inilah yang
menyebabkan masalah dalam menyamakan pengetahuan permulaan di kepandegaan.
Mengenai kepandegaan sendiri, kita semua tidak pernah
menempatkan golongan itu sebagai sesuatu yang berdiri sendiri dan wajar,
dibandingkan dengan golongan-golongan sebelumnya. Sampai-sampai biasa ditulis
T/D, yang berarti seolah-olah D (= kepandegaan) adalah embel-embel dari T
(=kepenegakan). Belum lagi tingkat kecakapan Pembina Mahir golongan Pandega
tidak ada.
Kalau kepandegaan hanya mirip kepenegakan dan begitu
saja disajikan untuk mahasiswa, lebih baik tidak ada satuan Pramuka di kampus
perguruan tinggi. Kalau begitu sebaiknya untuk apa Gerakan Pramuka di adakan di
kampus perguruan tinggi? Maksud dan tujuan didirikan Gugus Depan Pramuka di
kampus yang utama adalah sebagai tempat persemaian kader-kader pembina Pramuka
di masa mendatang (walaupun hal ini dikatakan gagal oleh Kak Koesnadi pada
suatu kesempatan). Tetapi ada manfaat lain, yaitu :
a.
melibatkan anggota-anggotanya dalam
pengembangan Gerakan Pramuka dan untuk kepentingan usaha-usaha pembangunan di
berbagai segi kehidupan sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
b.
lebih banyak mahasiswa akan terbina
dalam segi watak dan kepribadiannya, sehingga mereka tidak akan mudah terseret
arus kelompok mahasiswa yang sering mengajak untuk melibatkan diri dalam
kegiatan-kegiatan negatif dan tidak berguna, yang merugikan citra positif dan
nama baik perguruan tingginya.
Bentuk pendidikan Pramuka Pandega di kampus cukup unik
dan khas, karena merupakan gabungan dari pendidikan kader pembina dan wadah
gerakan pemuda. Sebagai konsekuansi logis Gugus Depan Pramuka di kampus harus
lebih berbobot dibandingkan dengan satuan golongan pandega di luar kampus.
Anggota-anggotanya harus memiliki kecakapan Instruktur Muda sebagai hasil dari Bina Satuan dan memiliki TKK yang cukup berbobot dan berefek sosial, hasil dari usaha Bina Diri mereka, dan agar mampu melakukan usaha Bina Masyarakat dan esejahteraan. Pengembangan Gugus Depan Pramuka di perguruan tinggi hanya dapat berhasil bila mendapat perhatian dan bantuan yang memadai dari pimpinan perguruan tinggi dalam bentuk moril, sarana/fasilitas, akan menghasilkan kader-kader pembina yang berkualitas.
Anggota-anggotanya harus memiliki kecakapan Instruktur Muda sebagai hasil dari Bina Satuan dan memiliki TKK yang cukup berbobot dan berefek sosial, hasil dari usaha Bina Diri mereka, dan agar mampu melakukan usaha Bina Masyarakat dan esejahteraan. Pengembangan Gugus Depan Pramuka di perguruan tinggi hanya dapat berhasil bila mendapat perhatian dan bantuan yang memadai dari pimpinan perguruan tinggi dalam bentuk moril, sarana/fasilitas, akan menghasilkan kader-kader pembina yang berkualitas.
Langganan:
Postingan (Atom)
Pramuka IAIN Antasari Banjarmasin. Diberdayakan oleh Blogger.
Tri Satya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menjalankan pancasila.
2. Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
3. Menepati Dasa Dharma
Dasa Dharma
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela Menolong dan tabah
6. Rajin, terampil dan gembira
7. Hemat, cermat, dan bersahaja
8. Disiplin Berani dan setia
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela Menolong dan tabah
6. Rajin, terampil dan gembira
7. Hemat, cermat, dan bersahaja
8. Disiplin Berani dan setia
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan