Siti Fathiyah / 16.11.03.168.002759 |
Perkemahan Wirakarya Nasional ke-XI
Perguruan Tinggi Agama Islam ini merupakan suatu alat pendidikan non formal
bagi pramuka penegak dan pramuka pandega yang tergabung dalam gugus depan di
kampus Perguruan Tinggi Agama Islam masing-masing.
Perkemahan Wirakarya Nasional ini
diselenggarakan di kota batam, tepatnya di Bumi Perkemahan Raja Ali Kelana,
pada tanggal 02-08 Juli 2012. Perkemahan ini diisi dengan kegiatan yang
bersifat edukatif, kreatif, rekreatif, yang mengarah pada pembinaan mental dan
spiritual, serta mengandung wawasan tentang kebudayaan, kebangsaan, ilmu
pengetahuan.
Adapun utusan dari IAIN Antasari
Banjarmasin Kalimantan Selatan pada acara Perkemahan Wirakarya kali ini
diwakili oleh Racana Pangeran Antasari - Dewi Saranti yang berjumlah 8 peserta
yang terdiri dari 4 orang putra dan 4 orang putri, beserta 2 orang pembina
damping dan 1 orang pimpinan kontingen. Para peserta perwakilan IAIN Antasari
Banjarmasin tersebut berangkat pada tanggal 30 Juni 2012.
Setiba di SD Ibnu Sina, kami
melakukan registrasi di stand panitia yang telah disediakan. Dan dipersilahkan
untuk istirahat sejenak sebelum menuju ke bumi perkemahan. Dan beberapa jam
setelah beristirahat barulah kami dibawa paniti ake bumi perkemahan.
Kami merasa senang sekali karena
orang batam cukup ramah dengan kami, kami berharap kami bisa bersahabat dengan
mereka dalam tempo waktu yang sangat singkat. Yang saya bayangkan ketika
melihat kondisi buper, petaknya berukuran kecil, dan petakan tersebut dibuat
permanen tidak menggunakan tali sebagai pembatas melainkan langsung disemen. Dan
jarak antara tenda yang satu dengan yang lain cukup berdempetan.
Waktu terus berjalan hingga
akhirnya pagi hari pun menyambut kami dengan sengatan matahari yang tidak
terlalu panas. Kami mulai bersiap-siap untuk membuat sarapan pagi, senam, dan
memperbaiki tenda yang belum seluruhnya terbangun.
Tiba waktunya upacara pembukaan di
alun-alun kota batam, yang langsung dilanjutkan dengan karnaval, yang mana
dalam karnaval kami bergabung dengan kontingen Kal-Sel dari PPSN. Acara perkemahan
ini terasa berbeda, sewaktu-waktu seakan-akan kita sedang mengikuti Perkemahan
Pramuka Santri Nusantara, tapi terkadang kita juga merasa sedang mengikuti
Perkemahan Wirakarya Perguruan Tinggi. Begitu juga peserta yang turut berpartisipasi
seluruhnya adalah peserta Perkemahan Pramuka Santri Nusantara.
Malam hari sebelum dimulainya
kegiatan para Ketua Dewan Racana berkumpul di kecamatan putrid dalam rangka
membicarakan kegiatan yang akan dilaksanaka. Dan esoknya kami pun berbagi tugas
untuk mengikuti kegiatan secara bergantian. Kegiatan demi kegiatan kami lewati,
dari perlombaan kaligrafi, bakti, seminar sampai dengan wisata. Kegiatan yang
dilaksanakan memang terlihat agak renggang karena satu kegiatan dilaksanakan
dalam waktu satu hari, agak bosan tapi apa boleh buat selagi masih bisa
menambah wawasan kita apapun kegiatannya tetap penting.
Setiap malam kami juga menyempatkan
diri untuk melihat pentas budaya untuk PW kemudian pergi ke panggung utama
untuk melihat pentas budaya PPSN. Pementasan seni budaya ini memang dibedakan.
PW disediakan panggung sendiri di daerah perkemahan dengan kapasitas kecil, dan
untuk PPSN disediakan panggung utama untuk pementasan budaya nusantara.
Walaupun begitu peserta PW tidak putus asa, mereka tetap tampil walaupun harus
tampil diatas tanah beralaskan tikar, karena panggung yang disediakan lumayan
kecil.
Perhatian panitia bisa dikatakan
terfokus pada PPSN, sehingga cukup banyak yang mengatakan PW sekarang dinomor
duakan, panitia juga mengatakan mereka hanya memiliki waktu 20 hari untuk
persiapan PW tahun ini, kegiatan dan lain sebagainya juga terpaku pada PPSN,
sehingga kekurangan yang timbulpun sangat banyak, akan tetapi panitia tetap
berusaha agar kegiatan bisa berjalan sebaik mungkin.
Pada hari teakhir diadakan karang
pamitra bagi Pembina damping PPSN yang bertempat di mushalla putra, tepatnya
dekat sekali denga tenda kami di RT 1, kegiatan ini merupakan salah satu forum untuk mengajukan
usulan dan kritik kegiatan yang telah dilaksanakan dan yang akan dilaksanakan
tahun berikutnya. uniknya ada salah satu bindam yang mengusulkan peserta PW
selanjutnya minimal adalah alumni pondok pesantren, yah usulan ini memang ditanggapi
secara meriah oleh para peserta PW yang mendengar suara bindam tersebut melalui
pengeras suara. Aka tetapi dibalik semua usulan tersebut peserta PW pun dominan
menginginkan kegiatan PW selanjutnya dipisah dari PPSN, dengan tujuan agar
kegiatan yang dilaksanakan bisa lebih fokus dan terlaksana semaksimal mungkin.
Tidak terasa kegiatan demi kegiatan
kami lewati, dan tepatnya tanggal 7 upacara penutupan dilangsungkan, tanpa
disangka-sangka penutupan dipercepat sehari dari jadwalnya. Pada upacara kali
ini peserta Perkemahan Wirakarya baru ikut berpartisipasi. Upacara ini hanya
diadakan di depan panggung utama, walaupun begitu, suara MC yang membacakan
susunan acara dengan bahasa arab benar-benar terasa khitmat disbanding yang
membacakan susunan acara dengan bahasa inggris dan Indonesia.
Upacara berlangsung meriah, banyak
peserta yang tidak lupa dengan partisipan perkemahan dari Johor Malaysia,
walaupun pakaian mereka sangat jauh berbeda, tapi tidak ada penghalang bagi
anak-anak pramuka untuk saling mengenal. Dan kami berharap pramuka Indonesia
bisa dikenal baik oleh delegasi Negara lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar