BAHAN SIDANG KOMISI C
DRAFT
GARIS-GARIS BESAR HALUAN RACANA (GBHR)
TATA ADAT WAJA SAMPAI KAPUTING
RACANA PANGERAN ANTASARI-DEWI SARANTI
GERAKAN PRAMUKA GUDEP BANJARMASIN
167-168 PANGKALAN IAIN ANTASARI
MASA BAKTI 2009-2010
BAB I
PENDAHULUAN
Racana
sebagai wadah pembinaan Pramuka Penegak Pandega untuk berkiprah dalam rangka membina diri maupun dalam
bermasyarakat, yang dituntut untuk selalu peka pada kondisi yang dinamis,
kreatif dan mandiri dalam bersikap. Sehingga dapat membentuk manusia yang
berkepribadia, berakhlak dan berbudi luhur serta berguna bagi masyarakat.
Untuk
mencapai tujuan tersebut perlu kiranya suatu tata cara yang jelas sebagai
pijakan dalam melangkah dan sebagai ciri khas Racana Pangeran Antasari-Dewi
Saranti yaitu dengan adanya Tata Adat yang memuat nilai dan prilaku tertentu
yang di warnai nilai-nilai Islami yang berlandaskan Prinsip dasar Kepramukaan
dan Metode Kepramukaan serta persaudaraan yang harmonis, normative, agamis
antara warga Racana.
Tata
Adat Racana Pangeran Antasari dan Dewi
Saranti Gugusdepan Banjarmasin 167-168 Pangkalan IAIN Antasari merupakan cermin
adanya suatu aturan yang selanjutnya dijadikan pegangan dalam kehidupan
keseharian.
Tata
Adat Racana Pangeran Antasari dan Dewi Saranti Gugusdepan Banjarmasin 167-168
Pangkalan IAIN Antasari dipergunakan secara bersama-sama kendati adat yang
digunakan disesuaikan dengan momen, situasi dan kondisi. Di sisi lain, Tata
Adat dibuat dengan senantiasa untuk mengenang dan mengabadikan nilai-nilai
transenden terhadap jiwa perjuangan dan semangat membangun yang dilakukan oleh
para pahlawan yang ada di Kalimantan Selatan.
BAB II
PENGERTIAN
Tata Adat Racana Pangeran Antasari dan Dewi Saranti
Gugusdepan Banjarmasin 167-168 Pangkalan IAIN Antasari adalah suatu tata cara
atau adat istiadat yang merupakan ciri khusus bagi Racana Pangeran Antasari dan
Dewi Saranti Gugusdepan Banjarmasin 167-168
Pangkalan IAIN Antasari dalam
melaksanakan kegiatan kepramukaan sebagai suatu perwujudan dari sikap cinta
tanah air dan bangsa serta sikap dalam melestarikan kebudayaan daerah.
BAB III
MAKSUD
DAN TUJUAN
Tata Adat Racana Pangeran Antasari dan Dewi Saranti
Gugusdepan Banjarmasin 167-168 IAIN Antasari dimaksudkan sebagai pengaturan
dalam kehidupan kepramukaan di Gugusdepan Banjarmasin 167-168 IAIN Antasari
baik dalam bersikap, berbuat maupun berprilaku dalam suatu wadah atau ikatan
persaudaraan yang di ilhami dari kode kehormatan Gerakan Pramuka.
Adapun Tata Adat Racana Pangeran Antasari dan Dewi
Saranti Gudep Banjarmasin 167-168 IAIN Antasari dibuat dengan tujuan menjadi
ciri khusus Gerakan Pramuka Gugus depan Banjarmasin 167-168 Pangkalan IAIN
Antasari. Selain hal diatas Tata Adat juga bertujuan :
1. Sebagai
pedoman dalam gerak dan pelaksanaan kegiatan yang senantiasa dilakukan dengan
rasa persaudaraan serta rasa kebersamaan
disamping untuk menumbuhkan sifat patriotisme yang tinggi dan cinta terhadap
budaya.
2. Menciptaan
suasana pergaulan yang harmonis, normative, agamis antar warga Racana.
3. Terlaksananya
Adat Racana secara tertib, khidmat, dan berwibawa.
BAB IV
DASAR
1.
Kepres
RI tentang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
2.
SK
Kwarnas Gerakan Pramuka tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka No 086 Th
2005 tentang anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
3.
Keputusan
Kwarnas Gerakan Pramuka tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak
Pandega No 080 tahun 1989 tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak
dan Pandega.
4.
Keputusan
Kwarnas Gerakan Pramuka tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan dan Pengembangan
gugusdepan Pramuka yang berpangkalan di Kampus Perguruan Tinggi.
BAB V
ARAH KEBIJAKAN
Dengan
permasalahan-permasalahan yang dihadapi, demi mencapai maksud dan tujuan Tata
Adat tersebut maka perlu dibuat arah kebijakan dengan sasaran agar optimalnya
system pelaksanaan Tata Adat yang meliputi :
1. Tata
Adat Racana Pangeran Antasari dan Dewi Saranti didasarkan pada kesepakatan
bersama yang telah dihasilkan pada Musyarawah Racana.
2. Pelaksanaan
Tata Adat Racana Pangeran Antasari dan Dewi Saranti didasarkan pada nuansa
agamis dan Kode Kehormatan Gerakan Pramukan serta Prinsip Dasar Kepramukaan dan
Metode Kepramukaan.
3. Tata
Adat Racana Pangeran Antasari dan Dewi saranti adalah dari warga Racana, oleh
warga Racana dan untuk warga Racana.
4. Upayakan
peningkatan sosialisasi Adat dan system pengelolaannya melalui pemahaman,
penghayatan dan pelaksanaan Tata Adat tersebut.
5. Ditetapkannya
keputusan tentang pemberian Anugrah Kehormatan.
6. Terlaksananya
Kajian mengenai Tata Adat terhadap
permasalahan yang belum diatur atau yang tidak lerevan lagi.
BAB VI
NAMA DAN SEJARAH RACANA
1.
Nama
Nama Racana Putra Gugusdepan 167
adalah “Pangeran Antasari” dan Nama Racana Putri Gugusdepan 168 adalah “Dewi
Saranti”
2.
Sejarah
Racana
Secara
historis, berdirinya Racana Pangeran Antasari dan Dewi Saranti ini tidak
terlepas dari sebuah perjuangan yang panjang. upaya melacak kronologisnya
bermula dari sebagian mahasiswa IAIN Antasari yang ingin mengembangkan Gerakan
Pramuka di lingkungan Kampus IAIN.
Dengan usaha
yang keras untuk mengembangkan kepramukaan di lingkungan kampus, maka akhirnya
berdirilah Gugusdepan Banjarmasin 167-168 IAIN Antasari. Awal mula berdirinya
Gugusdepan ini adalah sebagai wujud
animo mayoritas aktivis Gerakan Pramuka yang menginginkan keberadaan Pramuka di
IAIN Antasari. Karena itu, + 40 orang Pramuka Pandega yang kebetulan
berstudi di IAIN mengadakan latihan pertama pada tahun 1984, moment ini paling
diingat karena bertepatan dengan 1 muharram 1405 H. dan menjadi tonggak
berdirinya Racana Pangeran Antasari dan Dewi Saranti sebagai wadah pembinaan
dan pengembangan pramuka pandega di IAIN Antasari.
Selanjutnya,
pada hari Rabu tanggal 18 Nopember 1985 bertepatan dengan Dies Natalis IAIN
Antasari –seyogyanya dirayakan setaiap tanggal 20 Nopember- di bawah naungan Kwartir Cabang Kotamadya
Banjarmasin (sekarang Kwarcab Kata Banjarmasin) Gerakan Pramuka IAIN Antasari
dikukuhkan dengan nomor pangkalan
Gugusdepan 167-168.
Nama Pangeran Antasari dan Dewi Saranti
diabadikan dalam Racana Gerakan
Pramuka IAIN Antasari setelah menelusuri
sejarah peranan kedua tokoh tersebut. Pangeran Antasari diabadikan untuk nama
Racana Putra dan Dewi saranti untuk Racana Putri.
Upaya
aplikasi untuk membina dan mengembangkan potensi Gerakan Pramuka di IAIN
Antasari, Racana Pangeran Antasari dan Dewi Saranti menyandang Visi ke depan
bahwa : Humanisme Transformatif sebagai Paradigma Gerakan Pramuka.
Karena itu, untuk mewujudkannya
ditranslasikan dalam misinya diantaranya adalah:
1. Kaderisasi
angota yang beriman, sehat jasmani dan rohani
2. Mempertegas
peran dan fungsi Gerakan Pramuka
3. Reorientasi
kegiatan ke arah pengabdian masyarakat
4. Mempersiapkan
anggota untuk terjun ke masyarakat
Sesuai
dengan Visi dan Misi yang diharapkan
maka anggota Pramuka IAIN Antasari dipersiapkan untuk menjadi
pembina-pembina pramuka berkualitas, pengabdian terhadap masyarakat.
Sejak tahun 1985 sampai sekarang tetap hidup dan
mengukir prestasi. Terima kasih kepada segala pihak yang turut berjasa atas
berdirinya gugus depan ini, semoga amal baktinya mendapat ganjaran dari Allah
SWT. Amin.
BAB VII
LAMBANG RACANA MAKNA DAN ARTI
a.
Lambang
Racana
Terlampir
b.
Makna
lambang
1. Segitiga sisi
lengkung : Berarti mencakup tri
satya, tri bina Gerakan Pramuka dan tri
darma perguruan tingoi (pada bagian bawah bertulis “IAIN Antasari
Banjarmasin)
2.
Bintang : Berarti Berketuhanan Yang maha Esa.
3.
Kitab : Berarti sebagai pedoman hidup.
4.
Roda Bergigi sepuluh : Berarti dalam pelaksanaan kepengurusan
selalu memegang teguh amanah dan menjunjung tinggi serta mengamalkan
butir-butir Dasa Dharma Pramuka.
5.
Rantai : Sebagai ikatan persaudaraan, persatuan dan
kekluargaan dengan sesama anggota Pramuka.
6.
Mandau : Berarti sebagai kelengkapan berperang,
berburu, bertani dan sebagainya.
7.Selendang : Berarti sebagai kebersamaan yang erat baik dalam suka maupun duka
dalam Racana Pangeran Antasari-Dewi saranti (dalam selendang).
8. Rumah Banjar : Berarti sebagai tempat bernaung dan melambangkan nilai-nilai
kekeluargaan di dalam Racana.
c.
Makna
Warna
1.
Biru : Jiwa Muda yang bertaqwa
2.
Putih : Jiwa Kesucian dan Keikhlasan
3.
Hijau : Jiwa Agamis
4.
Kuning : Jiwa Kedamaian
5.
Hitam : Jiwa Keteguhan
6.
Coklat : Jiwa Kebersamaan
7.
Ungu : Jiwa Kesetiaan
8.
Merah : Jiwa Keberanian
BAB VIII
NAMA DAN PEMBERLAKUAN ADAT
Tata Adat Racana Pangeran
Antasari-Dewi Saranti Gudep Banjarmasin 167-168 IAIN Antasari bernama “Waja
Sampai Kaputing” dan diberlakukan kepada Adat Racana Pangeran Antasari
Gugusdepan 167 dan Racana Dewi Saranti Gugusdepan 168 Pangkalan IAIN Antasari.
Tata Adat Racana Pangeran Antasari dan
Dewi Saranti Gugusdepan Banjarmasin 167-168 Pangkalan IAIN Antasari di jiwai
dengan semangat patriotisme, sikap kebersamaan dan persaudaraan serta sikap
untuk membangun. Seperti yang telah dilakukan bahkan telah diamanatkan oleh
Pahlawan Nasional Kalimantan Sealatan Pangeran Antasari.
BAB IX
MOTTO ADAT
Motto Adat Racana Pangeran Antasari
dan Dewi Saranti Gugusdepan Banjarmasin 167-168 IAIN Antasari adalah ”Badalas
Balangsar Dada, Lamun Manyarah Kahada” yang maksudnya adalah haram
menyerah, kuat tak tergoyahkan serta tabah sampai akhir perjuangan hingga
mencapai kesuksesan.
BAB X
LANDASAN KEHIDUPAN
Dasar kehidupan Adat Racana Pangeran
Antasari dan Dewi Saranti Gerakan Pramuka Gugusdepan Banjarmasin 167-168 IAIN
Antasari adalah Tri Satya serta Undang-undang (moral) dan semangat kehidupannya
adalah Dhasa Dharma.
BAB XI
PERANGKAT DAN KELENGKAPAN ADAT
1. Pakaian Adat Racana
Pakaian Adat Racana Pangeran Antasari dan Dewi
Saranti mengambil pakaian adat dari tempat /daerah dimana racana berada. Karena
Racana Pangeran Antasari-Dewi Saranti termasuk dari suku Banjar, jadi pakaian
adat yang digunakan adalah pakaian Banjar.
2. Pusaka Adat
Pusaka Adat Racana Pangeran Antasari
dan Dewi Saranti Gugusdepan Banjarmasin 167-168 IAIN Antasari adalah sebuah
mandau, yang merupakan salah satu senjata khas dari daerah kalimantan selatan.
3. Perangkat Adat
; Laung
Banjar dan kain sasirangan
Laung
dipakai di kepala laki-laki dan kain
sasirangan dipakai menjadi kerudung bagi
perempuan. Keduanya melambangkan pakaian adat suku Banjar.
; Air
Kembang
Air
Kembang adalah air yang ditaburi dengan aneka ragam kembang yang tumbuh di
kalimantan selatan dan sebagai simbol persaudaraan serta persatuan.
; Buah Kelapa Muda
Buah Kelapa Muda dimaksudkan memiliki nilai
filosofis mempunyai manfaat dari akar, batang daun dan buah yang digunakan pada
saat pelantikan anggota baru.
; Tunggul
Sebagai
tempat penancapan mandau tanda berlakunya adat Dewan Racana Pangeran Antasari
dan Dewi Saranti.
; Gadang
Pisang
Simbol
kebolehan masuknya tamu ke dalam tata adat Dewan Racana Pangeran Antasari dan
Dewi Saranti dengan terpotongnya gadang pisang, jika tidak maka tamu dilarang
masuk.
; Pesan-pesan
Pangeran Antasari
; Sandi Racana Pangeran Antasari- Dewi
Saranti
Waktu pembacaan Sandi Racana dan
Pesan-pesan Pangeran Antasari
-
Dalam
Upacara-Upacara Adat dan Pelantikan
-
Dalam
upacara pembukaan kegiatan
-
Penyambutan
tamu
-
Sikap
yang harus dilakukan ketika Sandi Racana dan Pesan-pesan Pangeran Antasari
dibacakan yaitu berdiri dengan sikap tegap dengan tangan memegang kacu yang
ditempelkan kedada sebelah kiri bagi putra dan menyatukan kepalan tangan dengan
tangan kanan diatas yang diletakkan setinggi perut bagi putri.
BAB XII
KEANGGOTAAN ADAT
1.
Anggota
Adat
a.
Semua
Anggota Dewan Racana Pangeran Antasari-Dewi Saranti Gugusdepan Banjarmasin
167-168 Pangkalan IAIN Antasari.
b.
Seluruh
anggota Gerakan Pramuka Gugusdepan Banjarmasin 167-168 Pangkalan IAIN Antasari.
2. Pempinan Adat
Pimpinan Adat dijabat oleh
Ketua Dewan Racana Pangeran Antasari dan Dewi Saranti Gugusdepan Banjarmasin
167-168 IAIN Antasari yang selanjutnya bergelar Pangeran Antasari dan Dewi
Saranti. Setiap Upacara Adat dipimpin oleh pimpinan Adat dan apabila
berhalangan dapat dilimpahkan dengan memperhatikan mekanisme yang telah
ditetapkan.
3. Pemangku Adat
Pemangku adat dipilih pada saat
musyawarah racana dan berfungsi sebagai pengawas dan pengendali dari Tata Adat Racana Pangeran Antasari dan
Dewi Saranti Gugus Depan Banjarmasin 167-168 Pangkalan IAIN Antasari.
4. Dewan Adat
Dewan Adat dibentuk waktu kegitan yang
berlangsung sebagai pengawas dan pengendali dari Tata Adat Racana Pangeran
Antasari dan Dewi Saranti Gugus Depan Banjarmasin 167-168 Pangkalan IAIN
Antasari.
Orang yang menjadi Dewan Adat susunannya sebagai
berikut:
a. Ketua Dewan Racana
b. Unsur Gugus kerja dan
c. Sangga Kerja
d. Unsur Dewan Racana Pangeran Antasari
dan Dewi Saranti Gudep Banjarmasin 167-168 Pangkalan IAIN Antasari.
e.
Unsur
yang dikenal Adat atau anggota Pramuka Gugusdepan Banjarmasin 167-168 Pangkalan
IAIN Antasari.
BAB XIII
ADAT KEGIATAN DAN KESEHARIAN
1.
Pada
saat pembacaan Sandi Racana dengan sikap tegap dengan tangan memegang kacu yang
ditempelkan kedada sebelah kiri bagi putra dan menyatukan kepalan tangan dengan
tangan kanan diatas yang diletakkan setinggi perut bagi putri.
2.
Bagi
Anggota Baru yang telah dikukuhkan dan dilantik diharuskan memakai nomor Gudep
bagi yang melanggar ketentuan dijatuhi sanksi membayar denda seharga
pembeliaan nomer Gudep.
3.
Bagi
Anggota Baru yang telah menjadi anggota Racana diharuskan memakai logo Racana,
bagi yang melanggar ketentuan dijatuhi sanksi membayar denda seharga pembelian logo
Racana.
4.
Bagi
Anggota Racana yang telah dilantik menjadi Pandega, diharuskan memakai TKU
(balok pandega), bagi yang melanggar ketentuan dijatuhi sanksi membayar denda
sebesar harga balok, dan sebaliknya bagi warga Racana yang belum dilantik
tetapi ia menggunakan TKU (balok pandega) akan dijatuhi sanksi membayar denda
2X harga balok Pandega.
5.
Pada
saat makandan minum, setengah leher/ pita leher dibuka atau diselempangkan ke
bahu kiri (pa) / diselepkan (pi) apabila tidak mematuhi dijatuhkan sanksi
membayar denda Rp.1000
6.
Pada
saat latihan rutin apabila tidak memakai seragam pramuka, harus memakai semi
pramuka, bagi anggota yang melanggar ketentuan ini dijatuhi sanksi membersihkan
Sanggar Bakti Pramuka (SBP).
7.
Rambut
harus rapi.
8.
Selama
di dalam sanggar dan kegiatan Racana, setiap warga dilarang melakukan hal-hal
yang dapat mengganggu kelancaran kegiatan, bagi anggota yang melanggar
ketentuan ini daijatuhi sanksi:
a. Peringatan secara lisan
b. Peringatan secara tertulis
c. Dikeluarkan dari keanggotaan.
9.
Tamu
wanita tidak diperkenankan untuk berada di sanggar bakti lewat dari jam 23.00
WITA
10. Warga Racana Dewi Saranti tidak
diperkenankan untuk berada di sanggar bakti lewat dari jam23.00 WITA , kecuali
sedang ada kegiatan.
11. Bagi anggota dilarang membuang sampah
sembarangan didalam sanggar apabila melanggar maka dikenakan sanksi Rp. 1000
12. Peraturan-peraturan yang belum
ditetapkan akan ditetapkan kemudian.
BAB XIV
UPACARA ADAT DAN PELANTIKAN
1.
Upacara
adat
a.
Upacara
Adat Penerimaan Anggota Baru
b.
Upacara
Adat Pembukaan kegiatan
c.
Upacara
Adat Penutupan Kegiatan
d.
Upacara
Adat Penerimaan Tamu Racana
e.
Upacara
Adat Pelepasan Utusan/ Duta Racana
f.
Upacara
Adat Penerimaan Utusan/ Duta Racana
g.
Upacara
Adat Pelepasan anggota Gugusdepan (Purna Racana)
2.
Pelantikan
-
Pelantikan
Anggota Baru
-
Pelantikan
Pengurus Baru
-
Pelantikan
Anggota Racana
-
Kenaikan
tingkat SKU dan SKK
BAB XV
TEKNIS DAN PELAKSANAAN UPACARA ADAT
1. Teknis Upacara Adat Pembuka kegiatan
a.
Pemimpin
Adat menempati tempat upacara adat setelah melapor bahwa upacara adat akan siap
dilaksanakan (kepada pemimpin upacara adat)
b.
Pemimpin
Adat mengenakan Perangkat Adat
c.
Pembacaan
Pesan-Pesan Pangeran Antasari
d.
Penancapan
mandau pada tiang penancap/pemotongan gadang pisang.
e.
Pembacaan
Sandi Racana Pangeran Antasari-Dewi Saranti.
f.
Pemimpin
Upacara Adat meninggalkan tempat upacara Adat setelah melapor bahwa upacara
Adat selesai dilaksanakan.
2. Pelaksanaan Upacara Adat
Pelaksanaan Upacara Adat diadakan pada
saat awal dan akhir setiap kegiatan.sebagai tanda bahwa kegiatan sudah dimulai
atau berakhir.
BAB XVI
LAIN-LAIN
Hal-hal yang belum diatur
dalam Tata Adat Racana Pangeran Antasari dan Dewi Saranti Gugusdepan
Banjarmasin 167-168 IAIN Antasari Banjarmasin akan diatur kemudian dengan
mempertimbangkan saran dan usulan anggota dan ditetapkan sesuai mekanisme yang
telah ditetapkan.
BAB XVII
PENUTUP
Demikianlah Garis-Garis Besar
Haluan Racana (GBHR) mengenai Tata Adat Waja Sampai Kaputing Racana Pangeran
Antasari dan Dewi Saranti dibuat dan disusun sebagai pedoman dan aturan
dipergunakan sebagaimana mestinya dengan penuh tanggung jawab serta untuk
dijadikan petunjuk umum pelaksana dan pengembangan Adat Racana demi tercapainya
tujuan yang telah ditentukan.
IKHLAS BAKTI BINA BANGSA BERBUDI BAWA
LAKSANA
IKHLAS BAKTI BINA DIRI ABDI ISLAMI
BADALAS BALANGSAR DADA LAMUN MANYARAH
KAHADA
Ditetapkan
di : Banjarmasin
Pada
Tanggal : 09 Maret 2009
Waktu : 00.45 WITA
Tempat : Aula Student Centre
PRESIDIUM SIDANG
Herjami
Eriyadi Maya
Rahmatina
Ketua Wa.Ketua Sekretaris
SANDI
RACANA
PANGERAN
ANTASARAI DAN DEWI SARANTI
Bismillahirrahmanirrahim
Asmamu
nan suci terpatri di kalbu ini
Agung
bertahta di jiwa yang teguh
Indah
kusebut di setiap zikirku
Gemuruh
getaran jiwa raga
Tunas-tunas
muda harapan pertiwi
Menyingsing
baju tanpa pamrih dan puji
Berbakti
bersama ikhwan dan ukhti
Untuk
hari esok yang lebih berarti
Tunas-tunas
muda bak mentari pagi mengabdi
Menggali
nilai-ilai syahadat nan agung
Untuk
menegakkan wibawa samawi
Tegak,
tegar, teguh, kukuh di bumi pertiwi
Pramuka
Indonesia patriot paripurna
Manusia
sejati memegang teguh janji
Teladan
berfikir, berkata dan berbuat
Akhlakul
karimah penghias diri
Pramuka
Indonesia muslim sejati
Penegak
syariat pendobrak munkarat
Penggiring
panji suci di bumi pertiwi
Di
hati menyatu syahadat nan suci
Senyum
dalam duka, tenang dalam suka
Indah
di kata, nyaman di mata
Di
hati terpatri semboyan suci
IKHLAS
BAKTI BINA BANGSA
BERBUDI
BAWA LAKSANA
IKHLAS
BAKTI BINA DIRI
ABDI
ISLAMI
Badalas
badangsar dada, lamun manyarah kada
Itulah
kehendak racana kita
Pangeran
Antasari dan Dewi Saranti
PESAN-PESAN
PANGERAN ANTASARI
Haram
manyarah waja sampai kaputing
Lamun
tanah banyu kita
Kahada
handak dilincai urang
Jangan
bacakut papadaan kita
Lamun
handak tulak manyerang walanda
Baikat
hati ditali sindat
Jangan
mati parahatan bukah
Matilah
kita di jalan Allah
Siapa
nang babaik-baik lawan walanda
Tujuh katurunan kahada
aku sapa
Lamun
kita sudah sapakat handak mehinyik alanda
Janganlah
walanda dibari muha
Badalas
pagat urat gulu
Lamun
manyarah kahada
Haram
dijamah walanda
Haram
diriku dipanjara
Haram
nagriku dijajah
Haram
manyarah waja sampai kaputing
MARS RACANA DAN HYMNE RACANA
(masih belum ada)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar